kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Waskita Toll Road (WTR) gelar sosialisasi dan kampanye SETUJU Zero ODOL


Senin, 24 Februari 2020 / 17:04 WIB
Waskita Toll Road (WTR) gelar sosialisasi dan kampanye SETUJU Zero ODOL
ILUSTRASI. PT Waskita Toll Road (WTR) bersama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kepolisian Negara Republik Indonesia melakukan penertiban terhadap kendaraan yang memiliki muatan dan dimensi berlebih (overload overdime


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

Pasalnya, praktik yang demikian membuat frekuensi  kegiatan pemeliharaan jalan tol menjadi harus lebih sering dilakukan dari seharusnya. "Kalau (kendaraan) ODOL yang lewat kan  mempercepat terjadinya retakan dan lendutan, sehingga yang tadinya pemeliharaan berat bisa 3 - 5 tahun sekali bisa jadi setahun sekali," jelas Herwidiakto ketika ditemui di sela-sela acara (24/2).

Selain merugikan BUJT, praktik penggunaan kendaraan dengan muatan dan dimensi berlebih juga dinilai membahayakan kareba diduga berkolaborasi dengan sejumlah kecelakaan yang terjadi di jalan tol. 

Baca Juga: Dua proyek Nusantara Infrastructure (META) siap beroperasi tahun ini

Menurut Kasubdit Pengawalan dan Patroli Jalan Raya Korlantas Polri Kombes Pol Bambang Sentot Widodo mengatakan sebanyak 60% kecelakaan yang terjadi di jalan tol melibatkan kendaraan dengan muatan dan dimensi berlebih.

"60% ini prosentase kecelakaan yang di-trigger ODOL, jadi bisa jadi yang nabrak kendaraan non-ODOL, tapi kecelakaannya melibatkan ODOL," jelas Bambang ketika ditemui di acara yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×