Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Persaingan ketat di taksi online membuat PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) harus fokus di bisnis transportasi lainnya yaitu penyediaan armada bus dan jasa angkutan antar kota.
Melihat tantangan itu, Direktur PT Weha Transportasi Indonesia Tbk Edgar Surjadi mengatakan tahun ini perusahaanya akan mencetak pendapatan yang tak jauh berbeda ketimbang akhir tahun lalu.
"Tantangannya dari persaingan kendaraan online itu. Jadi kami tahun ini fokus bisnis di penyediaan bus, shuttle antar kota dan rental mobil," kata Edgar pada KONTAN, Kamis (11/5).
Berdasarkan laporan keuangan untuk periode hingga pada 31 Maret 2017 WEHA mencatatkan penurunan pendapatan penjualan di kuartal pertama tahun ini sebesar 17,2% menjadi Rp30,37 miliar dibandingkan Rp36,68 miliar pada periode yang sama 2016.
Untuk laba bersih justru meningkat tajam menjadi Rp77,2 miliar, padahal di tahun sebelumnya WEHA mengalami rugi bersih Rp2,79 miliar.
Hal ini diperoleh dari keuntungan atas penjualan aset tidak lancar yang mencapai Rp107,4 miliar. Aset yang dimaksud yakni 11.760 saham yang dimiliki perseroan pada PT Panorama Tours Indonesia (PTI) dengan nilai nominal Rp11,76 miliar.
Rencananya WEHA akan melakukan peremajaan pada angkutannya tahun ini. Sebanyak 30-40 armada baik itu untuk bus, shuttle antar kota dengan kapasitas 14 orang dan mobil sewaan akan dibeli oleh WEHA. Untuk rencana ini WEHA menganggarkan belanja modal Rp 30 milliar hingga Rp 40 miliar.
Sebagai catatan, di 2015 lalu WEHA memiliki 355 armada yang 60-70% merupakan bus dan sisanya mobil sewaan dan mobil untun shuttle antar kota berkapasitas 14 orang.
Hingga Maret, WEHA sudah menambah 11 armada baru untuk peremajaan, sehingga total armada yang dimilik saat ini sudah 360 atau sekitar 6 armada yang sudah dijual. "Sampai akhir tahun ini perkiraan kami akan tambah hingga 30-40 unit," ujar Edgar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News