Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarin terjadi "kiamat kecil" para pengguna internet sejagat, termasuk Indonesia. Aplikasik WhatsApp tumbang, tidak bisa digunakan sama sekali.
Muhammad Arif, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai., ketergantungan masyarakat pada aplikasi pesan elektronik WhatsApp menjadi indikator engguna internet Indonesia telah menjadi bagian dari kolonialisme digital milik platform teknologi besar.
Menurut dia, mayoritas pengguna internet Indonesia sangat tergantung dengan layanan aplikasi over the top (OTT) asing tersebut dan mengakibatkan kedaulatan dan ketahanan di ruang digital masyarakat Indonesia menjadi sangat rentan terganggu sewaktu-waktu.
Baca Juga: WhatsApp Padam, Induk Usahanya Meta Platforms Minta Maaf dan Sudah Benahi Masalah
"Walau belum ada penjelasan resmi, lumpuhnya WhatsApp telah merugikan sebagian besar masyarakat Indonesia. Terputusnya WhatsApp seharusnya menjadi momentum untuk mengurangi ketergantungan pada OTT asing," ujar Arif, Selasa (25/10).
Arif menyarankan agar masyarakat tidak tergantung pada satu aplikasi dan memiliki alternatif layanan pesan elektronik selain WhatsAp. APJII mengusulkan kepada pemerintah agar kembali meningkatkan geliat pengembangan aplikasi pesan elektronik buatan Indonesia.
Baca Juga: WhatsApp Tumbang di Seluruh Dunia, ini Tanggapan Manajemen WhatsApp
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News