Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Penerapan traceability (ketertelusuran) dalam industri peternakan sapi dan unggas tidak semudah yang dibayangkan. PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (kode emiten WMPP) mengaku banyak tantangan saat menerapkan ketertelusuran. Di bagian internal, WMPP perlu memastikan staf yang bertugas mampu mengidentifikasi dan verifikasi data yang tepat.
Pada tahapan itu, tugas staf sangat penting karena menjadi garda terdepan untuk memitigasi masalah yang ada pada sapi atau unggas. Mitigasi ini harus didukung dengan kemampuan analisis dan olah data, sehingga rantai pasok tidak mengalami hambatan.
“Kemampuan mendapatkan, menganalisis, dan mengolah data menjadi sangat krusial, sehingga dapat memberikan saran terkait langkah mitigasi yang tepat,” ujar Mega Nurfitriyana, COO, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk
Pada tingkat eksternal, pemahaman ketertelusuran pada sumber daya manusia (SDM) di tingkat rumah potong hewan (RPH) harus ditingkatkan. Terlebih RPH menjadi proses penting rantai pasok agar kondisi sapi dan unggas tetap aman sebelum didistribusikan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, WMPP melalui bagian internal perusahaan, terus meningkatkan kualitas SDM dan RPH dengan melakukan refreshment tiap tahunnya. Anak perusahaan WMPP, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (kode emiten WMUU), konsisten melaksanakan simulasi ketertelusuran minimal satu tahun sekali. Standard operating procedure (SOP) perusahaan pun menjadi kunci utama para staf agar memahami ketertelusuran dengan rinci.
Dalam simulasi itu, karyawan yang berkaitan dengan rantai pasok harus memiliki kemampuan ketertelusuran mencapai 100% dalam waktu kurang dari dua jam. Jika standar tersebut tidak tercapai, maka simulasi dinyatakan gagal dan harus mengulangi tes simulasi ketertelusuran.
Manfaatkan teknologi dan data
WMPP menyadari, traceability sangat penting diterapkan agar produk yang dihasilkan punya daya saing di pasar. Untuk itu, WMPP terus meningkatkan kualitas SDM dan produk dengan inovasi teknologi dan data. Lewat anak usahanya, PT Pasir Tengah dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk, WMPP menerapkan traceability hingga ke RPH untuk ternak sapi (traceability to the abattoir) dan hingga ke konsumen untuk ternak unggas (traceability to the customers).
Khusus peternakan sapi, WMPP dapat mencatat histori penggemukan sapi yang datang dari pelabuhan sampai dikirim ke RPH dengan memanfaatkan teknologi radio-frequency technology (RFID) yang dipasang di telinga sapi. Dari catatan tersebut, WMPP dapat mengumpulkan informasi berupa tanggal kedatangan sapi, proses penggemukan bobot tubuh sapi, perlakuan selama penggemukan, dan informasi lainnya terkait kondisi sapi.
Pada ternak unggas, proses ketertelusuran diawali dari ayam hidup (live bird/LB) yang dipotong di peternakan internal dan eksternal yang sudah melalui proses audit supplier. Kemudian data dari ketertelusuran itu dicatat dan didokumentasikan agar menjadi bukti traceability kepada konsumen.
“Proses produksi dicatat dengan benar, didokumentasikan dengan rapi, serta dipastikan kelengkapan datanya. Proses traceability to the customers dapat dilakukan 100% sesuai dengan standar Perusahaan yaitu kurang dari dua jam,” ujar Mega.
Penerapan traceability dengan teknologi dan data membantu WMPP mendapat banyak manfaat. Untuk SDM, WMPP akan memiliki staf yang kompeten, sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Staf pun akan memahami pentingnya keberlanjutan (sustainability) pada industri ternak dan unggas.
Dengan pengimplementasian traceability, WMPP juga memperoleh dampak positif pada bisnis karena mampu memberikan transparansi informasi yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk WMPP.
“Secara umum, baik ternak sapi maupun unggas, Perusahaan mendapatkan banyak manfaat dari implementasi ketertelusuran yang dilakukan seperti kepastian produk unggas dan sapi aman dan sehat untuk dikonsumsi, mempercepat proses mitigasi, memperlakukan ternak sapi dan unggas sesuai ketentuan, dan menjaga kepercayaan customer,” pungkas Mega.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News