Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Widodo Makmur Unggas (WMUU) mencatatkan penjualan neto pada tahun buku 2024 sebesar Rp 378,1 miliar. Nilai ini naik 12,3% secara year-on-year (yoy) bila dibandingkan perolehan periode sebelumnya di tahun 2023 yang sebesar Rp 336,6 miliar.
Rugi bersih perseroan juga dicatat mengalami penurunan, dari yang sebelumnya pada tahun 2023 yang mencapai Rp 220,6 miliar menjadi Rp 120,8 miliar.
Kinerja positif ini ini didorong oleh penjualan segmen karkas yang mengalami kenaikan hingga 68% dibandingkan penjualan karkas tahun sebelumnya. Penjualan karkas dibukukan sebesar Rp 277 miliar atau berkontribusi sekitar 73,2% dari total pendapatan tahun 2024. Sisanya disumbang dari penjualan telur komersial sebesar Rp 51 miliar atau setara 13,4%, penjualan DOC (Day Old Chick) sebesar Rp 31 miliar atau setara 8,5% dan sisanya ialah penjualan pakan.
Baca Juga: Restrukturisasi Utang Usai, Widodo Makmur Unggas (WMUU) Fokus Genjot Kinerja
Optimis memandang kinerja bisnis tahun ini, Direktur Keuangan WMUU Wahyu Andi Susilo menargetkan total pendapatan mencapai Rp 553 miliar di tahun 2025 ini. Nilai ini dibidik naik 50% dibandingkan perolehan tahun 2024 lalu.
“Proyeksi kami paling tidak untuk tahun ini di 2025 itu target sales kami di Rp 553 miliar. Apabila kita bandingkan, di Desember 2024 itu kurang lebih angka revenue di Rp 300-an miliar, jadi ada peningkatan kurang lebih 50% untuk target kami tahun ini," ujar Andi di paparan publik WMUU, Rabu (25/6).
Andi kemudian menjelaskan bahwa kinerja tahun ini diproyeksi membaik. Hal ini dilihat dari potensi pertumbuhan yang menjanjikan, terutama didukung oleh kebutuhan produk unggas yang terus meningkat dan peran pentingnya dalam penyediaan protein hewani.
Ada pun, kemudian WMUU juga membeberkan mengenai sentimen positif yang bisa menjadi faktor kenaikan pendapatan perseroan di tahun 2025 ini. Pertama, dilakukan pemaksimalan utilisasi dari aset dan fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan. Perusahaan juga akan meminimalisir pengeluaran maupun investasi baru.
Kedua, pemaksimalan program pemerintah yang saat ini berjalan, seperti cadangan pangan, cadangan protein, maupun makan bergisi gratis (MBG).
"Kita akan cukup banyak fokus di situ, sehingga direct revenue kami di tahun ini akan berfokus pada karkas dan juga telur di mana itu juga menjadi produk dasar dari pemenuhan program pemerintah yang memang ditargetkan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan," tambahnya.
Terakhir, berbicara mengenai strategi marketingnya, rencananya WMUU juga akan fokus pada hilirisasi pasar dengan memotong rantai distribusi.
Lebih lanjut, untuk tahun 2025 ini, WMUU belum menganggarkan dana belanja modal (Capex), sebab perseroan masih akan fokus untuk melakukan utilisasi terhadap fasilitas produksi yang sudah existing saat ini, sehingga diharap bisa menjadi lebih efisien.
Selanjutnya: Ditjen Pajak: Penunjukan Marketplace jadi Pemungut Pajak Tak Menambah Beban Pedagang
Menarik Dibaca: Waspada! Ini 5 Kesalahan Kelola Uang PNS di 2025 yang Bisa Hancurkan Masa Pensiun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
