Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan, belum lama ini menyatakan bahwa impor sapi hidup tidak lagi dibatasi oleh kuota. Kebijakan ini diambil untuk menjamin ketersediaan pasokan daging dan susu di dalam negeri.
Langkah ini disambut positif oleh pelaku industri, termasuk PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), yang selama ini aktif di sektor peternakan sapi dan produk turunannya.
Direktur Utama PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyono, mengatakan bahwa kebijakan ini merupakan angin segar bagi industri peternakan nasional.
Menurutnya, selama ini kuota impor kerap menjadi kendala bagi pelaku usaha dalam memenuhi kebutuhan pasokan sapi hidup, terutama untuk program penggemukan dan produksi daging.
Baca Juga: CORE Wanti-wanti: Impor Sapi Bebas Kuota Bisa Jadi Bumerang Jangka Panjang
“Ini adalah kabar baik bagi industri. Dengan dihapusnya pembatasan kuota, hambatan utama dalam proses importasi bisa dihilangkan. Sekarang tinggal bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengeksekusi impor dengan efisien,” jelas Tumiyono dalam paparan publik, Rabu (25/6).
Ia menambahkan bahwa dengan dibukanya keran impor sapi hidup secara luas, perusahaan akan lebih leluasa menyesuaikan volume impor sesuai kebutuhan bisnis dan perencanaan kapasitas produksi.
Kebijakan ini diyakini akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan ke depan, khususnya dalam hal stabilitas pasokan dan efisiensi biaya operasional.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Operasional WMPP, Heri Prabowo, menyebut bahwa kebijakan ini mendorong kompetisi yang sehat di antara pelaku industri. Tanpa kuota, hanya perusahaan yang memiliki kemampuan finansial, logistik, dan operasional mumpuni yang akan mampu memimpin pasar.
“Yang menjadi ukuran sekarang bukan lagi seberapa besar kuota yang diperoleh, tapi seberapa siap perusahaan menjalankan bisnis secara terintegrasi dan berkelanjutan. Ini menjadi peluang bagi WMPP untuk menunjukkan kapasitas dan keunggulan operasional kami,” ujar Heri.
Baca Juga: Peternak Menanti Skema Importasi Sapi Hidup
Selanjutnya: Belum Cetak Laba, Simak Rekomendasi Saham Metro Healthcare Indonesia (CARE)
Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News