Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mengincar kontrak baru sebesar Rp 6,69 triliun di sepanjang tahun 2023. Target ini meningkat 22% dari realisasi tahun 2022 yaitu sebesar Rp 5,47 triliun.
Corportae Secretary WEGE, Purba Yudha mengatakan di tahun 2023, proyek-proyek yang disasar Perseroan mayoritas berasal dari pemerintah sebesar Rp 4,57 triliun atau setara 68,23%, BUMN sebesar Rp 918,60 miliar atau setara 13,72%, dan swasta sebesar Rp 1,21 Triliun atau setara 18,05%.
“Pada tahun 2023 WEGE juga menargetkan beberapa proyek di IKN antara lain proyek hunian dan proyek-proyek perkantoran,” ungkap Yudha saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (27/1).
Dalam catatan KONTAN, WEGE tengah mempercepat pembangunan hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) dengan membangun 22 tower rusun.
Baca Juga: 2024 Pindah ke IKN, Ini 8 Titik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan yang Fokus Dibangun
Dari 22 tower, WEGE mengerjakan 12 tower dengan menggunakan teknologi modular sebanyak 1.739 unit yang sudah termasuk MEP dan kelengkapan fasilitas ruangan seperti tempat tidur dan lainnya.
Rencananya, proyek dengan 22 Tower di IKN ini akan membangun sebanyak 3.160 Modul serta lebih dari 17.000 Bed dengan bangunan 4 lantai.
Pada tahun 2022, WEGE berhasil mendapatkan kontrak baru dari Hunian pekerja IKN Modular dengan nilai mencapai Rp 400 miliar. Sementara pengerjaan proyek Kemenko Marves sebesar Rp 672 miliar.
“Secara keseluruhan, nilai total proyek IKN yang didapat mencapai Rp 1,07 triliun,” sambungnya.
Untuk mencapai target kontrak di tahun ini, WEGE turut siapkan strategi bisnis salah satunya dengan mengejar target proyek-proyek terutama proyek pemerintah.
Baca Juga: WIKA Group Dirikan Fasilitas Pendidikan Modular Pertama yang Tahan Gempa
Perseroan juga lakukan pengembangan produk dan R&D Modular sebagai diferensiasi produk sekaligus menjadi supply chain dalam core bisnis WEGE, penggunaan dan pengaplikasian BIM (Building Information Modelling) ke proyek-proyek WEGE, mengembangkan bisnis konsesi dengan Captive Market, hingga mengimplementasi proses manajemen risiko pada seluruh proyek WEGE.
Sementara untuk belanja modal, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 266,10 miliar. Di mana 67,64% atau sebesar Rp 180 miliar direncanakan untuk Capital Employed Capital Employed yaitu penyertaan modal dalam konsesi baik dengan skema KPBU maupun skema BOT.
“Sisanya sebesar Rp 86,10 miliar digunakan untuk Transformasi digital dan support untuk konstruksi 4.0,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News