kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya (WIKA) dapat kontrak Rp 370 miliar bangun istana kepresidenan Niger


Minggu, 12 Agustus 2018 / 18:44 WIB
Wijaya Karya (WIKA) dapat kontrak Rp 370 miliar bangun istana kepresidenan Niger
ILUSTRASI. RUPS Wijaya Karya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah berhasil berhasil mendapatkan kontrak dari Proyek Pembangunan Renovation Presidential Palace Republik Niger senilai 23,665 juta Euro atau setara Rp370 miliar.

Kontrak tersebut ditandatangani oleh Direktur Operasi Luar Negeri WIKA Destiawan Soewardjono dan Ouhomoudou Mahamadou, selaku Chief of Cabinet Republik of The Niger di Istana Presiden Niger.

Destiawan Soewardjono memberikan apresiasi dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Pemerintah Niger atas kepercayaan dan dukungannya kepada WIKA selaku BUMN Pertama di Indonesia yang berpartisipasi dalam program pembangunan negara tersebut.

Kerjasama ini pertama kali digagas saat Presiden Niger melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada bulan Oktober 2017, dimana Indonesia memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Niger dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur, yang diinisiasi dengan proyek renovasi istana presiden ini.

Proyek Renovasi Palais Presidentiel atau Istana Presiden merupakan entry point bagi WIKA untuk masuk ke pasar Afrika Barat. WIKA telah eksis lebih dari 10 tahun di beberapa negara di wilayah Asia Pacific, Timur Tengah dan Afrika Utara dengan portofolio proyek-proyek infrastruktur dan gedung.

“WIKA kini semakin dikenal luas di pasar international setelah berhasil menyelasaikan beberapa proyek besar seperti East-West Motorway Project di Aljazair sepanjang 400 km dari 1.260 km di bawah COJAAL. Sehingga kami optimis dengan pengalaman kami di Aljazair dapat memberikan juga hasil serta performa yang tinggi kepada Pemerintah Niger,” ungkap Destiawan dalam keterangan resminya, Minggu (12/8).

Dalam diskusi terbatas, Presiden Niger juga memberikan sinyal positif dan mengundang WIKA kembali untuk berpartispasi dalam sektor energi dengan rencana pembangunan power plant, perumahan rakyat dan juga pembangunan rel kereta api sebagai bagian dari program rencana jangka panjang Trans Afrika. Sehingga Ini merupakan kesempatan yang sangat baik dengan momen yang tepat bagi WIKA untuk memperkuat eksistensinya di wilayah Afrika Barat.

Sampai kuartal II 2018, WIKA telah membukukan kontrak luar negeri sebesar Rp 1,09 triliun. “Kami yakin bahwa target-target perolehan proyek baru dari beberapa negara seperti Philipina, Aljazair serta Timor Leste akan kami dapatkan di 2-3 bulan kedepan ini”, lanjut Destiawan.

Selain Niger, saat ini WIKA sambung Destiawan juga melirik negara-negara lainnya di Afrika, seperti Nigeria, Angola, Mauritania dan Ethiopia. Dengan dukungan dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Luar Negeri dan Bank Exim Indonesia dari sisi finansial, WIKA sangat yakin dengan kompetensi, pengalaman dan kemampuan SDM-nya untuk dapat berkompetisi dengan negara-negara lainnya.

“Kunjungan ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi WIKA untuk dapat meningkatkan kerjasama strategis di beberapa sektor industri, dengan melihat langsung potensi dan peluang di negara ini, WIKA siap dan yakin dapat mendukung kemajuan infrastruktur di Niger,” kata Destiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×