Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
“WIKA kini semakin dikenal luas di pasar international setelah berhasil menyelasaikan beberapa proyek besar seperti East-West Motorway Project di Aljazair sepanjang 400 km dari 1.260 km di bawah COJAAL. Sehingga kami optimis dengan pengalaman kami di Aljazair dapat memberikan juga hasil serta performa yang tinggi kepada Pemerintah Niger,” ungkap Destiawan dalam keterangan resminya, Minggu (12/8).
Dalam diskusi terbatas, Presiden Niger juga memberikan sinyal positif dan mengundang WIKA kembali untuk berpartispasi dalam sektor energi dengan rencana pembangunan power plant, perumahan rakyat dan juga pembangunan rel kereta api sebagai bagian dari program rencana jangka panjang Trans Afrika. Sehingga Ini merupakan kesempatan yang sangat baik dengan momen yang tepat bagi WIKA untuk memperkuat eksistensinya di wilayah Afrika Barat.
Sampai kuartal II 2018, WIKA telah membukukan kontrak luar negeri sebesar Rp 1,09 triliun. “Kami yakin bahwa target-target perolehan proyek baru dari beberapa negara seperti Philipina, Aljazair serta Timor Leste akan kami dapatkan di 2-3 bulan kedepan ini”, lanjut Destiawan.
Selain Niger, saat ini WIKA sambung Destiawan juga melirik negara-negara lainnya di Afrika, seperti Nigeria, Angola, Mauritania dan Ethiopia. Dengan dukungan dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Luar Negeri dan Bank Exim Indonesia dari sisi finansial, WIKA sangat yakin dengan kompetensi, pengalaman dan kemampuan SDM-nya untuk dapat berkompetisi dengan negara-negara lainnya.
“Kunjungan ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi WIKA untuk dapat meningkatkan kerjasama strategis di beberapa sektor industri, dengan melihat langsung potensi dan peluang di negara ini, WIKA siap dan yakin dapat mendukung kemajuan infrastruktur di Niger,” kata Destiawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News