Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) bersama Konsorsium PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) - PT Barata Indonesia melaksanakan peletakan batu pertama pekerjaan Engineering Procurement Construction and Commisioning (EPC) Revitalisasi Pabrik Gula Rendeng PT Perkebunan Nusantara IX di Kudus, Selasa (22/8).
Proses groundbreaking tersebut dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Direktur Utama PTPN IX, Budi Ari Prabowo dan turut disaksikan oleh Bupati Kudus Musthofa Wardoyo, Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo, Direktur Operasi PT Barata Indonesia Tony Budi Santosa, Perwakilan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Kudus.
Direktur Utama PTPN IX, Budi Ari Prabowo mengatakan bahwa sinergi antara PTPN IX dan Konsorsium WIKA-Barata dalam Pekerjaan EPCC Revitalisasi PG Rendeng di Kudus, Jawa Tengah merupakan momentum yang baik untuk saling memperkuat bisnis masing-masing perusahaan sekaligus mendorong program pembangunan industri.
Revitalisasi PG Rendeng PTPN IX terang Budi diyakini dapat menjadi salah satu batu lonjakan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. Selain itu, dengan direvitalisasinya PG yang telah berusia 75 tahun ini, maka akan mendorong multiplier effect peningkatan ekonomi bagi para petani tebu rakyat di wilayah Kudus dan sekitarnya.
“Setelah swasembada beras kembali terwujud, industri gula nasional sangat berpeluang menjadi penyumbang swasembada pangan berikutnya,“ ujar Budi dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Rabu (23/8).
Sebagai informasi, dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan dan peningkatan produksi gula. Pemerintah telah melakukan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam modal saham PT Perkebunan Nusantara IX yang salah satunya digunakan untuk peningkatan kapasitas PG Rendeng. Adapun dana PMN yang digunakan untuk meningkatan kapasitas PG Rendeng dari 2.500 menjadi 4.000 TCD sejumlah Rp 225 miliar.
Selain dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan dan peningkatan produksi gula, diharapkan dengan adanya revitalisasi Pabrik Gula Rendeng dapat meningkatkan kesejahteraan petani tebu di PG Rendeng.
“Dengan meningkatnya kesejahteraan petani tebu PG Rendeng, diharapkan minat petani untuk menanam tebu juga semakin meningkat. Peningkatan jumlah tebu di PG Rendeng juga harus diikuti juga dengan peningkatan kualitas tebu yang digilingkan di PG Rendeng agar peningkatan kesejahteraan petani tebu PG Rendeng optimal,” lanjut Budi Ari Prabowo, Direktur Utama PTPN IX.
Konsorsium WIKA-Barata Indonesia ditetapkan sebagai pemenang tender Pekerjaan EPCC Revitalisasi PG Rendeng PTPN IX berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, dan kewajaran harga yang dilakukan PTPN IX pada tanggal 10 Agustus 2017.
“Kami optimistis proyek ini dapat berjalan baik dan memenuhi target secara tepat waktu dan tepat mutu dengan kolaborasi para engineer terbaik kami.” tukas Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA.
Keyakinan yang sama juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Barata Indonesia Silmy Karim, bahwasanya proyek ini adalah bentuk sinergi yang baik serta sebagai bentuk upaya bersama untuk meningkatkan konten lokal.
“Sinergi antar BUMN semacam ini harus terus dilakukan agar industri nasional, khususnya di bidang pergulaan semakin mandiri melalui komitmen penggunaan konten lokal yang tinggi, ” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News