Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai agent of development Indonesia, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bergerak cepat bangun berbagai infrastruktur strategis di Indonesia.
Sesuai dengan keunggulan utama Perseroan di bidang Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC), WIKA fokus wujudkan Asta Cita Prabowo – Gibran melalui empat misi utama.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp 20,7 Triliun Sepanjang 2024
Yaitu; peningkatan nilai tambah produk dalam negeri melalui industrialisasi dan hilirisasi, swasembada pangan, penyediaan lapangan kerja melalui pengembangan infrastruktur serta pembangunan daerah.
“WIKA akan terus mendukung Asta Cita melalui pembangunan proyek strategis nasional yang bertujuan mencapai swasembada ekonomi, pangan, dan energi. Kami juga terus membangun proyek yang akan meningkatkan nilai tambah bagi produk dalam negeri melalui hilirisasi dan industrialisasi sehingga mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara,” kata Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dalam keterangan resminya, Selasa (4/2).
Dalam masa 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, WIKA berhasil selesaikan dan operasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur 1.
Proyek strategis ini bertujuan memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Baca Juga: Pintu Proyek Infrastruktur Dibuka Lebar untuk Swasta, BUMN Karya Bidik Proyek Ini
Dengan kapasitas suplai air bersih mencapai 4.750 liter per detik, SPAM ini mampu sediakan air bersih sesuai standar Kementerian Kesehatan untuk 320.000 sambungan rumah dan tingkatkan kualitas hidup 1,9 juta warga masyarakat di kawasan tersebut.
Selain itu SPAM Regional Jatiluhur 1 juga berkontribusi dalam mencegah penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta.
Di sektor hilirisasi dan industrialisasi, WIKA juga dipercaya mengerjakan proyek EPC Coal Handling TLS 6 & TLS 7 Sumatera Selatan.
Proyek ini bertujuan meningkatkan kapasitas penanganan batubara guna mendukung ketahanan energi nasional.
Selain itu dalam mendukung peningkatan ekonomi dan kemandirian bangsa, proyek Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan dan Bendungan Jragung di Jawa Tengah terus dikebut untuk mengelola sumber daya air dan menjadi sumber irigasi dalam mendukung ketahanan pangan, serta penyediaan energi listrik bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Nilai Kontrak Rp 20,66 Triliun
WIKA juga berhasil menyelesaikan proyek Flyover Madukoro di Jawa Tengah, yang berperan penting dalam mendukung swasembada ekonomi masyarakat.
Proyek ini tidak hanya mengurangi biaya operasional kendaraan hingga 61,7%, tetapi juga mampu mengurai kemacetan di jalur vital Pantura, termasuk akses menuju Bandara Achmad Yani dan Pelabuhan Tanjung Mas.
Dengan panjang 221 meter, flyover ini meningkatkan mobilitas dan pertumbuhan ekonomi, serta mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur - Yogyakarta - Prambanan. Pembangunan ini juga mengedepankan aspek budaya lokal, dengan menampilkan ornamen yang mencerminkan kearifan masyarakat Semarang, sehingga memberikan nilai estetika sekaligus makna sosial yang mendalam bagi kawasan tersebut.
“Semenjak dibangunnya Flyover Madukoro, Saya sebagai warga lokal merasa sangat terbantu, sebelumnya kalau musim hujan sering banjir, dengan adanya flyover ini, Saya tidak terkena banjir lagi dan lebih lancar dalam berlalu lintas,” ucap Atmoko, warga setempat.
Selanjutnya: Semen Indonesia (SIG) Pasok Bahan Bangunan untuk Flyover Madukoro
Menarik Dibaca: Warna Magenta Bikin Rumah Lebih Enerjik dan Indah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News