Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kuartal III/2017, PT Wijaya Karya Beton Tbk (Wika Beton) Wika Beton berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp 4,2 triliun dari target total kontrak tahun 2017 senilai Rp 11 triliun.
Yuherni Sisdwi Rachmiyati, Sekretaris Perusahaan Wika Beton mengungkapkan, pada tahun ini, proyek bidang infrastruktur baik pemerintah maupun swasta masih mendominasi hingga 59,9%, disusul oleh proyek bidang energi sebesar 29,9%, dan industri sebesar 6,2%, sementara sisanya disumbang dari properti dan pertambangan.
Sampai akhir tahun ini, perusahaan dengan kode saham WTON ini menargetkan bisa membukukan kontrak baru hingga Rp 11 triliun.
"Manajemen optimis bahwa target itu bisa diraih mengingat sejumlah proyek tersebut dapat dibukukan pada kuartal IV," ujar Yuherni kepada Kontan.co.id, Rabu (8/11).
Sebagai gambaran, pada tahun ini, perusahaan tengah menggarap beberapa proyek, di antaranya proyek Cimanggis yang proses pengerjaannya sudah sampai pada 3 tower dan 1 parkir. Dengan total luas lahan 100 hektare (ha), Yuherni menyebut proyek tersebut akan terus berlanjut sepanjang ada permintaan hunian vertikal.
Adapun untuk proyek Cimanggis yang saat ini sedang dikerjakan, manajemen menargetkan bakal selesai pada Desember 2017 dan akan dilanjutkan lagi dengan penambahan dua tower berikutnya pada Januari 2018.
Selain proyek Cimanggis, perseroan juga tengah menggarap proyek Bandara Soekarno Hatta yang sampai saat ini proses penggarapannya sudah sampai pada pengadaan balok untuk kereta bandara APMS. Adapun untuk proyek Tol Sumatera, Wika Beton menjadi penyuplai readymix dan sejumlah beton pracetak untuk seksi pekerjaan yang ditangani oleh induk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Proyek lain yang juga digarap tahun ini di antaranya proyek LRT ramp Kelapa Gading - Rawa Mangun. Yuherni menyebut, ada tiga pekerjaan yang dilakukan oleh Wika Beton sebagai subkontraktor pada proyek LRT, yakni penyuplai readymix, pemasangan, pekerjaan track work, yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2018.
Hingga saat ini,proyek Cimanggis yang sudah dibukukan sebesar Rp 58 miliar berupa suplai readymix. Sementara untuk kontrak Tol Sumatra, proses readymix dan precast yang sudah dibukukan sebesar Rp 312 miliar. Adapun untuk kontrak LRT, yang tahapannya meliputi pengadaan readymix, box grider dan pemasangan, perusahaan sudah membukukan Rp 410 miliar dan ditambah trackwork sebesar Rp 405 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News