Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) terus menambah fasilitas produksi lantaran mulai kewalahan memenuhi permintaan beton pra cetak atawa precast. Salah satu pabrik yang tengah mereka persiapkan adalah berlokasi di Subang, Jawa Barat.
Manajemen Wijaya Karya Beton belum bisa segera merealisasikan rencana lantaran masih menanti izin pembangunan pabrik. Perkiraan mereka, izin pembangunan pabrik akan keluar pada November atau Desember 2016.
Sembari menanti izin, WIKA Beton mencicil langkah ekspansi tahun ini. Anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tersebut telah membeli lahan dan peralatan untuk pabrik beton pracetak Subang tersebut, dengan alokasi anggaran Rp 250 miliar. Sumber anggaran berasal dari dana belanja modal alias capital expenditure 2016 yang totalnya Rp 425 miliar.
Sementara anggaran konstruksi pabrik masih dalam perencanaan WIKA Beton. "Untuk pembangunan gedung pabrik kami rencanakan mungkin tahun depan, cuma untuk bujetnya masih belum bisa kami sebutkan," ujar Yushadi, Investor Relations PT Wijaya Karya Beton Tbk kepada KONTAN, Jumat (28/10).
Yang terang, manajemen WIKA Beton ingin membangun pabrik Subang dengan kapasitas produksi 250 ton - 300 ton beton pracetak per tahun. Produksi pabrik itu untuk memenuhi pasar Jabodetabek dan Bandung raya.
Pabrik Subang jelas bakal mengerek total kapasitas produksi terpasang. Saat ini, utilisasi produksi beton pracetak WIKA Beton 80% dari total kapasitas produksi terpasang 2,5 juta ton per tahun.
Selain kapasitas produksi, WIKA Beton berharap penjualan mendaki. Perusahaan yang nangkring di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham WTON itu, ingin penjualan tahun depan tumbuh 15%–20%. Mereka yakin proyek pemerintah dan proyek properti bisa menopang impian itu.
Sejatinya, WIKA Beton sudah mencecap berkah proyek pemerintah pada kuartal III 2016. "Permintaan sektor precast meningkat pesat seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia, WTON tentunya diuntungkan dengan kondisi ini," kata Yushadi.
Target kontrak baru WIKA Beton sepanjang tahun ini Rp 4,3 triliun. Sementara total kontrak di tangan per kuartal III–2016 mencapai Rp 4,6 triliun. Perinciannya, Rp 3 triliun kontrak baru dan Rp 1,6 triliun kontrak carry over.
Selama sembilan bulan 2016, pendapatan usaha WIKA Beton Rp 2,24 triliun atau tumbuh 44,52% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Laba periode berjalan mereka Rp 172,04 miliar, atau naik dua kali lipat lebih. Kalau target laba bersih tahun ini Rp 260 miliar–Rp 300 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News