Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski anggaran belanja pemerintah untuk proyek pembangunan ditengarai stabil di tahun ini, hal tersebut tak membuat produsen beton pra cetak, PT Wika Beton Tbk (WTON) mendorong kinerja bisnisnya tahun ini. Sebab segmen pasar diluar itu masih berpeluang besar bertumbuh seiring rampungnya proyek infrastruktur di berbagai daerah.
Yushadi, Manajer Investor Relations Wika Beton bilang, perseroan optimis nilai kontrak di tahun ini dapat tumbuh sekitar 18% dibandingkan tahun lalu. Sampai akhir tahun 2018 nilai kontrak yang diraup telah menembus angka Rp 7,7 triliun.
"Melebihi target awal kami yang semula Rp 7,5 triliun. Untuk itu di 2019 ini diperkirakan (nilai kontrak) bisa sekitar Rp 9 triliun," ungkap Yushadi kepada Kontan.co.id, Selasa (22/1). Lebih lanjut ia menilai, segmen penjualan selain dari anggaran belanja pemerintah di tahun ini berasal dari berbagai proyek seperti swasta, Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Untuk kategori yang terakhir tadi, kata Yushadi dapat tercermin dari pemaparan beberapa kementerian yang mengungkapkan pertumbuhan belanja modal dari BUMN di tahun ini. Belanja modal yang dimaksud tentu berpeluang mengisi kebutuhan building material bagi perseroan plat merah yang membutuhkan ekspansi pabrik.
"Selain itu yang kurang terekspos mungkin demand di daerah," kata Yushadi. Menurutnya tim marketing WTON di daerah juga cukup giat mempromosikan produk perseroan dan mulai dipercaya untuk menyuplai pembangunan di daerah tersebut.
Adapun sebenarnya jika ditilik lagi, kata Yushadi sekitar 45%-50% nilai kontrak yang diperoleh WTON berasal dari proyek infrastruktur, di dalamnya 80% mendominasi dari pemerintah. Sementara sisanya 20% diisi oleh pekerjaan proyek yang ditangani swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News