kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wilton Makmur Indonesia (SQMI) berupaya selesaikan proyek pabrik emas di tahun ini


Jumat, 17 Juli 2020 / 17:11 WIB
Wilton Makmur Indonesia (SQMI) berupaya selesaikan proyek pabrik emas di tahun ini
ILUSTRASI. Wilton Makmur Indonesia (SQMI) berupaya selesaikan proyek pabrik emas di tahun ini. REUTERS/Rick Wilking/File Photo


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wilton Makmur Indonesia Tbk masih berupaya menyelesaikan proyek pembangunan pabrik pengolahan emas di Ciemas, Jawa Barat. Pabrik tersebut diharapkan memberi nilai tambah bagi komoditas emas yang dihasilkan oleh emiten berkode saham SQMI tersebut.

Sekretaris Perusahaan Wilton Makmur Indonesia M. Noor Syahriel mengatakan, di atas kertas pihaknya sedang berusaha memastikan agar pabrik pengolahan emas tersebut bisa mulai masuk ke fase uji coba pada tahun ini. Terlebih, konstruksi fisik pabrik tersebut sebenarnya telah selesai di bangun. Per awal tahun ini pun, pengerjaan proyek tersebut telah mencapai 95%.

Hanya memang, harus diakui pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi tahap penyelesaian akhir pabrik pengolahan emas SQMI. “Wabah Corona telah menyebabkan penundaan kemajuan proyek karena ada pembatasan perjalanan yang masih berlaku,” ungkap Syahriel, hari ini (17/7).

Baca Juga: Wilton Makmur Indonesia (SQMI) kembali raih penjualan Rp 1,16 miliar di Kuartal I

Saat ini, pihak SQMI masih fokus pada finalisasi pemasangan fasilitas pengolahan emas dengan metode flotation dan carbon in-leach (CIL). Nantinya, pabrik SQMI ini berkapasitas sebesar 500 ton per hari dan diharapkan dapat memproduksi sekitar 1 ton emas di tiap tahun.

Catatan Kontan, SQMI telah menghabiskan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak US$ 30 juta untuk proyek pabrik pengolahan emas Ciemas.

Di samping membangun pabrik, SQMI fokus meningkatkan lagi kinerja keuangannya di sisa tahun ini. Sebelumnya, perusahaan ini berhasil kembali meraup penjualan pada kuartal I-2020 sebesar Rp 1,16 miliar. Padahal, di kuartal yang sama di tahun sebelumnya emiten ini tidak mencetak penjualan. Alhasil, nilai rugi bersih SQMI juga turun 47,80% (yoy) dari Rp 135,09 miliar di kuartal I-2019 menjadi Rp 70,51 miliar.

Syahriel berujar, hasil positif SQMI kala itu lantaran pihaknya dapat menjual emas sebanyak 1.428 gram. Emas tersebut berasal dari inventory atau persediaan milik perusahaan. Sejauh ini, seluruh pelanggan SQMI berasal dari dalam negeri.

Baca Juga: Wilton Makmur Indonesia (SQMI) Mengejar Produksi Pabrik Emas di Kuartal IV

Strategi penjualan emas dari inventory masih akan dilakukan oleh SQMI pada semester kedua sampai beroperasinya pabrik di Ciemas. Namun, SQMI akan lebih berhati-hati dalam menjual komoditas tersebut. “Kami akan memutuskan menjual emas yang dimiliki tergantung pada harga emas di pasar,” terang dia.

Sekadar catatan, SQMI mengelola tambang emas Ciemas yang memiliki luas 3.078 hektare (Ha). Dari jumlah tersebut, SQMI baru melakukan eksplorasi di lahan seluas 200 Ha. Adapun pabrik pengolahan emas SQMI berada di area seluas 10 Ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×