Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Panca Wira Usaha Jawa Timur (Wira Jatim Group) kembali melakukan ekspansi bisnis di sektor perhotelan. Varna Culture Hotel yang terletak di Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur siap beroperasi awal pekan depan.
"Hotel boutique ini sudah jadi dan akan segera beroperasi minggu depan, terletak di Tunjungan dan menggunakan bangunan yang sudah ada, hanya direnovasi. Untuk investasi yang ditanamkan sebesar Rp 25 miliar, tidak banyak karena hanya menggunakan dan memperbaiki gedung yang sudah ada,” kata Arif Affandi, Direktur Utama PT Wira Jatim Group kepada KONTAN, Jumat (22/8).
Dana investasi yang digunakan didapat Wira Jatim dari internal dan pinjaman perbankan. Salah satu bank yang kerap bekerja sama dengan Wira Jatim adalah Bank Danamon, sebelumnya Hotel Bekizaar yang dibangun tahun 2012 juga mendapat investasi pinjaman dari Bank Danamon.
Dengan luas lahan 1.000 meter persegi (m2), hotel boutique/culture ini memiliki 48 kamar, yang mengutamakan wisata di sekitar Tunjungan sebagai daya tarik utama. “Kami memang tidak menyediakan fasilitas lain seperti swimming pool atau spa seperti hotel kebanyakan. Karena tujuannya memang ingin membuat pengunjung mengeksplorasi kawasan Tunjungan. Namun ada Teras Kafe yang akan menjadi daya tarik bagi pengunjung hotel maupun pengunjung Tunjungan karena akan buka 24 jam dan mengutamakan menu khas Surabaya,” tambah Arif.
Wira Jatim Group sendiri merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berkedudukan di Surabaya. Bergerak di banyak bidang antara lain Manufaktur, Agrobisnis, Industri, Farmasi, Jasa, Transport, Perbengkelan, Perdagangan Umum dan Pembangunan/Konstruksi. Yang mana sejak tahun 2012 mulai melakukan ekspansi ke perhotelan dengan membangun Bekizaar Hotel.
Arif juga memaparkan bahwa Wira Jatim Group sendiri dalam mengembangkan bisnis hotel miliknya akan membagi hotel ke dalam 2 segmen yakni hotel bisnis seperti Hotel Bekizaar di Jalan Basuki Rahmat dan hotel culture seperti Hotel Varna di Tunjungan. “Untuk optimalisasi kekayaan Surabaya dan mengajak siapa saja untuk berkunjung ke Surabaya. Agar mendorong perkembangan dan pertumbuhan kota Surabaya agar semakin pesat salah satunya dari sisi pariwisata,” papar Arif.
Hingga akhir tahun nanti masih aka nada proyek hotel yang sedang dikerjakan oleh Wira Jatim Group, yakni terletak di Banyuwangi. Hotel bisnis/budget yang bernama Hotel Bekizaar ini akan dibangun di atas lahan seluas 1.500 m2. “Sekarang Hotel Bekizaar di Banyuwangi sudah mulai konstruksi dan rencananya akan siap beroperasi pada Mei 2015 mendatang,” kata Arif.
Modal investasi yang dibutuhkan untuk membangun hotel ini sebesar Rp 35 miliar dengan kucuran dana yang berasal dari internal dan pinjaman perbankan. Namun hingga saat ini Arif belum dapat menginformasikan bank mana yang akan memberikan pinjaman karena semua sedang dalam tahap negosiasi.
Wira Jatim Group sendiri bekerja mengembangkan proyek hotel ini lewat anak perusahannya PT Bekizaar Wira Jatim. “Semua proyek hotel, baik yang sudah dibangun dan sedang dibangun ataupun akan dibangun dikerjakan oleh PT Bekizaar Wira Jatim makanya rata-rata sebagian besar nama hotel pun diberi nama Bekizaar. Rata-rata semua hotel kami bintang 3,” jelas Arif.
Hingga saat ini, Wira Jatim telah memiliki 2 hotel miliknya sendiri yakni Hotel Bekizaar dan Hotel Varna. Sedangkan ke depannya akan membangun 1 hotel di tahun ini dan 1 hotel lagi di tahun 2015. “Sampai akhir tahun ini akan mengembangkan proyek hotel di Banyuwangi saja,” Arif menambahkan.
Selain itu, nantinya Wira Jatim Group juga akan mengembangkan Grand Bekizaar Hotel di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur pada 2015 mendatang. “Ini nantinya akan lebih besar lagi, kawasan superblok yang menyediakan 250 kamar dan targetnya akan siap di tahun 2016,” kata Arif.
Namun saat dimintai keterangan lebih terkait Grand Bekizaar, Arif belum dapat menjabarkan secara detail karena proyek ini masih jauh. Sebagai catatan laba Wira Jatim Group di semester I sebesar Rp 8.6 miliar atau sudah merealisasikan 48% dari target laba hingga akhir tahun ini yakni Rp 18,7 miliar.
Sedangkan omzet penjualan sendiri di semester I sebesar Rp 80,9 miliar dari target omzet penjualan sebesar Rp 228,7 miliar yang mana berarti sudah terealisasi 35%. “Tidak ada perubahan target semua masih akan berjalan dan kami optimis. Nantinya Varna akan menjadi pembeda dan jelas akan menambah baik laba maupun omzet,” kata Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News