Sumber: Kompas.com | Editor: Mesti Sinaga
SUBANG. Kehadiran Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kabupaten Subang telah membawa berkah bagi pemilik tanah di sekitar ruas jalan tol baru tersebut.
Para investor dan pengembang yang selalu mencari lokasi strategis, kini mengincar tanah di kawasan tersebut. Mereka berhasrat membangun kawasan industri, dan jenis properti lainnya dalam konsep pengembangan skala kota atau township development.
Abdurakhman, Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, mengatakan, dari total 10.000 hektare zona industri, nyaris seluruhnya diokupasi investor dan pengembang.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, membenarkan hal tersebut. Menurut Sanny, ada tiga pengembang raksasa yang akan menggarap Kabupaten Subang sebagai wilayah ekspansi bisnis mereka.
"Mereka sudah mulai melakukan pengadaan tanah. Terutama di Kabupaten Subang. Mereka juga akan memanfaatkan tanah tersebut sebagai akses langsung menuju Tol Cipali," ujar Sanny kepada Kompas.com, Jumat (10/7/2015).
Sanny menuturkan, ketiga pengembang besar tersebut sebelumnya telah memiliki portofolio kawasan industri. Mereka terpincut menggarap lahan di sekitar ruas jalan tol terpanjang di Indonesia itu karena prospeknya bagus. Hal ini memicu lonjakan harga tanah di kawasan tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, sebelum pengembangan Ruas Jalan Tol Cipali, yakni 2005 harga tanah di sekitar kawasan tol masih sekitar Rp 100.000 - Rp 150.000 per meter persegi. Namun kini, harganya sudah melesat menjadi Rp 1 juta-Rp 1,5 juta per meter persegi.
Namun, Sanny menambahkan, harga lahan di Kabupaten Subang sekarang ini sangat bervariasi, tergantung lokasi, posisi, dan hak atas tanahnya. (Hilda B Alexander)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News