Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TANJUNG PINANG. Kalau tak meleset, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan mencoba jaringan 5G saat perhelatan Asian Games pada Agustus 2018 nanti. Sementara ini, PT XL Axiata Tbk memilih wait and see dalam membenamkan investasi di jaringan teknologi paling canggih tersebut.
XL Axiata mempertimbangkan tiga faktor utama yang masih mengganjal penerapan 5G. Ketiganya meliputi spektrum jaringan, ekosistem pendukung dan respon industri.
Apalagi, karakter teknologi 5G sangat berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. "Perubahan dari 2G ke 3G itu seperti dari naik motor ke naik mobil, perubahan 3G ke 4G seperti naik Avanza ke Mercy sedangkan 5G ini benar-benar berbeda automasinya sehingga kami perlu berhati-hati saat investasi," tutur Yessie D. Yosetya, Direktur Teknologi PT XL Axiata Tbk di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (25/4) malam.
Meskipun begitu, tak berarti XL Axiata belum mempersiapkan diri. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham EXCL di Bursa Efek Indonesia itu sudah membuat pilot project ke depan. Strateginya adalah menyediakan jaringan dengan core network yang mampu mendukung 5G.
XL Axiata sadar, butuh waktu tak sebentar dari sejak pengembangan teknologi hingga serapan pasar. Berkaca dari pengembangan teknologi 4G sebelumnya, XL Axiata sudah mempersiapkannya sejak tahun 2012. Teknologi tersebut kemudian masuk tahap komersial secara industri pada tahun 2015. Pada tahun itu pun, ekosistem industri dan respon pasar belum optimal.
Adapun sejauh ini ada tiga spektrum yang kemungkinan ditawarkan oleh Kemkominfo yakni 3,5 gigabit (GB), 26 GB dan 28 GB. Dari ketiganya, XL Axiata lebih tertarik pada spektrum 3,5 GB. Mereka beralasan ekosistem spektrum 3,5 GB lebih siap ketimbang dua spektrum lain.
XL Axiata tak menyebutkan proyeksi dana investasi yang disediakan untuk pengembangan teknologi 5G. Manajemen perusahaan hanya mengatakan, paling cepat implementasi 5G akan terjadi pada tahun 2020. "Industri juga masih harus diajarin, jadi kalau tahun depan belumlah," kata Dian Siswarini, Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk.
Hingga kuartal I 2018, XL Axiata mengoperasikan 105.792 base transceiver station (BTS) yang terdiri dari 2G, 3G dan 4G. Sebanyak 20.189 BTS di antaranya sudah mengadopsi teknologi 4G.
Adapun jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 53 juta. Sekitar 75% mengakses data. XL Axiata menargetkan trafik data lebih dari 3.000 terabyte (TB) per hari hingga akhir tahun nanti. Target trafik data tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan catatan trafik data akhir tahun 2017 yakni 1.280 TB.
Trafik data menjadi bagian dari total keseluruhan trafik layanan. Saat ini trafik layanan XL Axiata pada hari biasa telah mencapai 6.055 TB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News