kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

YELO gandeng KIOS untuk membangun infrastruktur digital


Kamis, 25 November 2021 / 14:10 WIB
YELO gandeng KIOS untuk membangun infrastruktur digital
Direktur Utama PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) Wewy Suwanto bersama Presiden Direktur PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) Andrew saat kerja sama untuk membangun infrastruktur digital.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) menggandeng PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dalam rangka membangun infrastruktur digital.

Direktur Utama YELO, Wewy Suwanto menyatakan, langkah ini diambil untuk mendampingi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk on boarding ke teknologi Metaverse. Melalui Kerja sama ini kedua perusahaan berharap dapat mempercepat penerapan dan penggunaan teknologi Metaverse di Indonesia.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa infrastruktur internet menjadi hal yang krusial dalam mempersiapkan pengusaha UMKM dalam menyongsong era teknologi Metaverse. Untuk itulah, kedua perusahaan menjalin kerjasama untuk mengkolaborasikan expertise masing-masing dalam dunia digital.

“Dalam dunia teknologi Metaverse di negara maju, infrastruktur internet bukan lagi masalah. Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia, terutama di kota tier-2 dan tier-3, masih menjadi isu yang belum tuntas karena luasnya kondisi geografis,” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (25/11).

YELO berkomitmen membangun infrastruktur internet berbasis fiber optic dengan kecepatan tinggi dan biaya yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Gelar rights issue, Yelooo Integra (YELO) ekspansi bisnis digital product dan data

Sebagai informasi, Analis Wall Street Morgan Stanley menyebut, Metaverse mempunyai potensi yang besar di masa mendatang.

Metaverse sendiri dapat diartikan sebagai realitas digital yang menggabungkan aspek sosial, game, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan cryptocurrency. Para pengguna di dalamnya bebas berinteraksi secara virtual, melakukan pertemuan, bekerja, maupun bermain.

Wewy menambahkan Metaverse dapat menjadi pasar yang nilainya mencapai US$ 8 triliun sekaligus berpotensi menjadi platform media sosial, streaming, dan game generasi berikutnya.

Melihat peluang tersebut akses internet cepat dengan biaya terjangkau akan menjadi kebutuhan. Penduduk desa di tier-2 dan tier-3 pun bisa memperoleh layanan seperti, e-learning, digital marketing, e-medicine, e-agriculture, dan masih banyak lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×