kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,44   -19,05   -2.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dewan Kakao: Tanaman kakao di Indonesia perlu diremajakan


Jumat, 09 Februari 2018 / 15:13 WIB
Dewan Kakao: Tanaman kakao di Indonesia perlu diremajakan
ILUSTRASI. Sentra Perkebunan Kakao di Sulawesi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi kakao di Indonesia terus mengalami penurunan. Wajar jika Ketua Dewan Kakao Indonesia, Soetanto Abdoellah menyebut, impor biji kakao Indonesia terus meningkat lantaran produksi dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan industri.

Menurut Soetanto, impor biji kakao pada tahun 2017 meningkat menjadi sekitar 200.000 ton. Sementara, kapasitas produksi industri di Indonesia sekitar 700.000 ton. Sementara itu, impor biji kakao Indonesia biasanya hanya sekitar 60.000 per tahun. Namun jumlahnya kini terus meningkat dengan impor paling besar dan mencapai 110.000 ton pada tahun 2016.

Sedangkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI), hingga kuartal III-2017, impor biji kakao meningkat sebesar 303%, dari 40.424 ton menjadi 162.924 ton.

Melihat produksi yang terus menurun ini, Soetanto mengatakan program peremajaan tanaman (replanting) sangat diperlukan. Pasalnya, masa produktif pohon kakao hanya berkisar 20 tahun. "Kalau bisa, setiap tahun harus ada kegiatan peremajaan 5% dari total areal," terang Soetanto, Jumat (9/2).

Sayangnya, menurut Soetanto hingga saat ini peremajaan kakao belum dilakukan secara masif. Bahkan, luas areal kakao yang sudah diremajakan dalam setahun belum mencapai 50.000 ha.

"Peremajaan 10.000 ha itu sudah bagus. Saat gerakan nasional (gernas) yang diremajakan 70.000 ha, itu dilakukan tiga tahun, jadi peremajaan dalam setahun hanya 25.000 ha. Itu yang paling tinggi," lanjut Soetanto.

Lebih lanjut, Soetanto memperkirakan, produksi kakao tahun ini tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. Dia pun mengakui angka produksi berbagai pihak berbeda. Namun, menurutnya produksi kakao Indonesia saat ini mencapai sekitar 400.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×