kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda Indonesia pesimis bisa peroleh laba US$ 10 juta di tahun ini


Senin, 30 Juli 2018 / 19:43 WIB
Garuda Indonesia pesimis bisa peroleh laba US$ 10 juta di tahun ini
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Ngurah Rai, Bali


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan beban avtur memberikan tekanan berat bagi PT Garuda Indonesia Tbk. Pasalnya, pengeluaran perusahaan untuk avtur sudah meningkat 12% dibanding tahun lalu dari US$ 571,1 juta di semester I-2017 menjadi US$ 639,7 juta di semester I-2018. Beban avtur sendiri memakan sekitar 30% dari total pengeluaran perusahaan di semester I 2018.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury agaknya pesimis dengan target perusahaan di awal tahun yang menginginkan agar Garuda Indonesia bisa membukukan laba sebesar US$ 10 juta di tahun ini.

“Tantangan utamanya, fuel. Beban fuel yang meningkat signifikan juga akan berpengaruh terhadap bagaimana apakah kita bisa break even di tahun ini atau tidak,” katanya, Senin (30/7).

Pahala mengatakan bakal terus mengejar target perusahaan. Strateginya, Garuda akan memanfaatkan secara maksimal pendapatan di luar pesawat penumpang.

Karenannya, Garuda Indonesia akan mencoba mensiasati pendapatan Garuda Indonesia dari kargo dan pendapatan lainnya. “Jadi tidak bergantung pada peak season atau terpengaruh low season,” tambah Pahala.

Untuk mengimbangi pengeluaran Garuda Indonesia yang semakin membengkak pada beban avtur, perusahaan juga akan melakukan negosiasi ulang dengan produsen pesawat.

Catatan kontan.co.id, renegosiasi ulang itu berupa memperpanjang masa sewa agar biaya sewa per tahun menjadi turun. Misalnya dari yang sebelumnya 10 tahun menjadi 12 tahun.

Restrukturasi rute juga bakal jadi agenda Garuda Indonesia saat ini. Di semester I tahun lalu, Garuda Indonesia mencatat terdapat 22 rute yang berkontribusi negatif kini turun menjadi 11 rute.

“Bagaimana kita melakukan penutupan, restrukturasi rute, ini memungkinkan kondisi operasional membaik sampai 60%,” ujar Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×