kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemperin dorong industri kosmetik terintegrasi


Rabu, 01 Juni 2016 / 16:22 WIB
Kemperin dorong industri kosmetik terintegrasi


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong industri kosmetik terintegrasi dari hulu hingga hilir agar terus berkembang, menguasai pasar dalam negeri dan memperluas ekspor, yang saat 2015 angkanya mencapai Rp 11 triliun.

"Indonesia memiliki potensi industri kosmetik yang kuat, pasar domestik yang besar dan menjadi produsen kosmetik untuk diekspor, SDM mumpuni dan bahan-bahan herbal sebagai material bahan baku," kata Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (1/6).

Kinerja ekspor itu lebih besar dibandingkan nilai impor yang sebesar 441 juta dolar AS, sehingga neraca perdagangan produk kosmetik mengalami surplus sekitar 85 persen.

Laju pengembangan industri kosmetik, diakui Saleh, juga memiliki tantangan yang harus dihadapi karena lebih dari 90 persen bahan baku kosmetik masih harus diimpor, di mana saat ini industri kosmetik di Indonesia masih terbatas pada formulasi dan pencampuran (compounding).

"Oleh karena itu kita juga mengembangkan industri kosmetik yang terintegrasi dari hulu ke hilir dengan meningkatkan produksi bahan baku sehingga menekan impor," ujar Menteri Saleh.

Selain itu, Kemenperin juga memacu pusat riset dan pengembangan atau "research and development" (R&D) di dalam negeri, inovasi produk, riset pasar dan memperlebar pasar ekspor.

Saleh menyampaikan, Kementerian Perindustrian tidak bisa berjalan sendiri mengawal kebijakan pembangunan industri tersebut.

Sehingga, ia menyadari pentingnya peran asosiasi dunia usaha seperti Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA Kosmetika) sebagai mitra pemerintah dalam memberikan masukan serta evaluasi kebijakan.

Diketahui, kosmetik termasuk industri strategis dan potensial mengingat terdapat 760 perusahaan kosmetik yang tersebar di Indonesia.

Industri ini juga mampu menyerap 75.000 tenaga kerja langsung dan 600.000 tenaga kerja tidak langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×