kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menperin bujuk Taiwan kembangkan industri mesin


Rabu, 30 November 2016 / 21:24 WIB
Menperin bujuk Taiwan kembangkan industri mesin


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak investor Taiwan untuk menjadikan Indonesia basis produksi industri mesin dan perlengkapan manufaktur. Airlangga berharap, melalui peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia-Taiwan bisa mendongkrak volume perdagangan kedua negara.

Airlangga menyatakan, Pemerintah Indonesia siap memfasilitasi para investor Taiwan yang akan berinvestasi dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia. ”Terlebih lagi telah terlaksananya deregulasi dan paket kebijakan ekonomi yang memudahkan untuk berusaha,” papar Airlangga dalam keterangan resmi, Rabu (30/11).

Taiwan merupakan salah satu pemasok utama mesin manufaktur bagi pasar Indonesia selama lima tahun terakhir. Nilai impor mesin manufaktur dari Taiwan mencapai US$ 79,68 juta pada 2015. Sedangkan, volume perdanganan Indonesia-Taiwan pada 2015 mencapai US$ 8,9 miliar yang mencakup ekspor US$ sekitar 3,03 miliar dan impor senilai US$ 5,9 miliar.

“Melalui kerja sama bilateral, kami ingin juga melihat industri manufaktur Indonesia ke depannya dapat menghasilkan produk-produk yang bernilai tambah tinggi dengan menggunakan teknologi mesin dan perlengkapan yang canggih sehingga mampu berdaya saing di pasar domestik dan global,” ungkap Airlangga.

Wakil Presiden Eksekutif Taiwan External Trade Development Council (TAITRA), Simon Wang mengatakan, mesin-mesin yang dihasilkan Taiwan seperti mesin bubut dan mesin pokok diklaim memiliki kualitas yang setara dengan produk Jepang, namun harganya 15% lebih murah.

“Pada periode Januari-Desember 2015, total penyerapan mesin bubut dari Taiwan di Indonesia sebesar US$ 11,44 juta. Sedangkan mesin pokok, kontribusi produk Taiwan mencapai US$ 9,97 juta,” ungkap Wang.

Sebelumnya, sejumlah pemimpin perusahaan asal Taiwan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution serta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di Kompleks Istana Negara, Rabu (30/11). Para investor tersebut berasal dari berbagai sektor seperti energi, manufaktur, farmasi, dan perikanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×