Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemerintah optimistis mampu menyelesaikan proyek pembangunan jalur kereta api di wilayah Sumatera Utara, tepatnya di kawasan industri khusus Semangke seluas 2.002 hektare (ha) di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumut di tahun 2014.
Keyakinan tersebut muncul lantaran tahun ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengerjakan pembangunan badan jalan sepanjang 6 kilometer (km).
Sekadar informasi, penggarapan jalur kereta api di kawasan industri tersebut tersebut dibagi beberapa tahap, yakni pembangunan Semangke–Kuala Tanjung (22 km), lalu Bandar Tinggi–Kuala Tanjung (21 km), dan Gunung Bayu-Perlanaan (4,5 km). Jalur kereta tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api lintas Sumatera.
Bambang S. Ervan Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Kementrian Perhubungan mengatakan, tujuan pembangunan jalur kereta Semangke-Kuala
Tanjung adalah agar pengangkutan barang di kawasan tersebut lebih efisien."Khususnya crude palm oil (CPO). Kalau menggunakan jalur darat (non kereta) akan memakan waktu lama dan sulit sedangkan kalau kereta api akan lebih cepat," katanya kepada KONTAN, kemarin.
Nantinya, jalur kereta api tersebut akan mempunyai kapasitas angkut sekitar 150 juta ton CPO per hari.
Total nilai investasi untuk pembangunan jalur kereta api Semangke-Kuala Tanjung beserta infrastruktur penunjangnya seperti 10 jembatan mencapai Rp 430 miliar. "Nantinya jalur kereta itu akan digunakan untuk semua industri yang berada di wilayah itu." ungkap dia.
Bambang mengatakan, pembangunan jalur kereta api ini tidak akan dilakukan sendiri oleh PTKA, tetapi ada satu bagian seperti wilayah rute kereta api Gunung Bayu–Perlanaan, pemerintah akan meminta PT Perkebunan Nusantara III untuk membangun sebagian dari rute tersebut.
"Diantara rute tersebut terdapat lokasi yang dimiliki PTPN III, jadi kita minta mereka ikut membangun dengan jaraknya hanya 2,5 kilometer saja," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News