Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Astra International Tbk berencana untuk memperkuat bisnis infrastruktur. Ini seiring pemerintah Indonesia membutuhkan dana besar untuk proyek infastrutruktur.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan, tidak mungkin dana pemerintah cukup untuk mendanai proyek infrastruktur. Menurutnya, tiap negara dunia selalu ada kerja sama antara pemerintah dan swasta untuk dorong infrastruktur.
"Tiap tahun kami selalu gelontorkan dana sebesar Rp 15 triliun-Rp 20 triliun belanja modal untuk proyek infrastruktur di dalamnya. Termasuk jalan tol dan tenaga listrik," kata Prijono, Jumat (24/2).
Walaupun secara bisnis, portofolio infrastruktur, properti dan lainnya masih termasuk kecil sebesar 10% dari pendapatan Astra. Saat ini, 50% pendapatan Astra bersumber dari otomotif sebesar 50%, jasa keuangan 15%, alat berat 15%, dan 10% dari sektor agribisnis.
Menurut Priyono, untuk menuju Goal 2020, bagian dari roadmap Astra, pihaknya sudah menyiapkan tahapan bisnis untuk memperkuat fondasi. Dalam tiga tahun terakhir, Astra mulai memasuki bisnis yang di luar dari core utama, yakni membangun port, jalan tol maupun properti.
"Tiga tahun terakhir, kami mulai fondasi. Bukan berarti tiga tahun ke depan kami tidak lakukan apa-apa. Selama ada kesempatan bisnis benar, partner baik, sizeable enought buat Astra kami akan lihat secara seksama " kata Priyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
