Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) melepas 1% saham PT Toyota Astra Motor kepada Toyota Motor Corporation. Dampak pelepasan saham secuil itu, rupanya besar. Kini, kedudukan Toyota Motor Corporation dan Astra International dalam Toyota Astra seimbang, yakni sama-sama mendekap 50% saham.
Menurut pemberitaan Kompas.com Kamis (2/1), aksi korporasi itu menjadikan Toyota Motor Corporation memiliki hak menentukan presiden direktur yang menjabat di Toyota Astra. Sementara Astra International berharap menempatkan orang kepercayaan dalam jabatan wakil presiden direktur eksekutif. Lewat komposisi saham baru, jabatan wakil presiden direktur memiliki tanggungjawab dan beban yang sama seperti presiden direktur.
Astra International akan mengumumkan perubahan komposisi saham Toyota Astra dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Kalau tak meleset jadwal RUPS perusahaan itu akan berlangsung Maret 2017.
Bisik-bisik yang sampai ke telinga KONTAN menyebutkan, semula Toyota Motor Corporation mengingini 2% saham Toyota Astra. Perusahaan asal Jepang itu mengajukan penawaran pembelian saham kepada Jardine Cycle & Carriage yang merupakan pemegang 50,11% saham Astra International. Namun, kesepakatan yang terjadi antara keduanya adalah jual-beli 1% saham.
Proses pembelian akuisisi saham sudah berlangsung sejak akhir tahun 2016 lalu. Pemicu aksi korporasi tersebut adalah ketidakserasian kepentingan antara Toyota Astra dan Toyota Motor Corporation. Manajemen Toyota Motor Corporation merasa tak memiliki kendali yang kuat atas kebijakan-kebijakan strategis di dalam tubuh Toyota Astra.
Hanya saja, manajemen Astra International justru mengaku belum mendengar kabar jual-beli saham Toyota Astra. "Kami tidak bisa berkomentar soal spekulasi dan market rumour, sampai detik ini saya belum mendapat informasi dari manajemen, saya tidak punya pegangan informasi apapun," tutur Tira Adianti, Investor Relations PT Astra International Tbk kepada KONTAN, Kamis (2/2).
Sementara manajemen Toyota Astra menyatakan, sempat mendengar kabar aksi korporasi para pemegang sahamnya. Namun, mereka belum pernah mendapatkan kabar resmi dari Astra International maupun Toyota Motor Corporation.
Selebihnya, Toyota Astra menyerahkan keputusan di tangan kedua pemegang saham. "Saya cukup yakin bahwa shareholders selalu berdiskusi untuk menuju hal yang lebih baik dan positif," ujar Anton Jimi, General Manager Marketing PT Astra International Tbk kepada KONTAN, Kamis (2/2).
Yang terang, Astra International ingin memperkuat bisnis Toyota Astra dari hulu hingga hilir. Mereka sadar, persaingan bisnis otomotif di tanah air semakin sengit sehingga punya produk saja tak cukup. "Harus punya distribusi dan aftersales yang baik, makanya kami akan perkuat dari manufaktur, R&D, sampai distribusi," kata Tira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News