kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas, Jabodetabek terancam krisis daging sapi lagi


Senin, 07 Januari 2013 / 06:06 WIB
Awas, Jabodetabek terancam krisis daging sapi lagi
ILUSTRASI. Drama Korea terbaru D.P. di Netflix bisa Anda saksikan jika bosan dengan kisah cinta drama Korea


Reporter: Handoyo, Fitri Nur Arifenie, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Warga di wilayah Jabodetabek harus bersiap-siap menghadapi krisis daging sapi lagi. Sinyal itu datang dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI).

Sedikitnya 12.000 pedagang daging anggota APDI di wilayah Jabodetabek mengancam untuk mogok berjualan daging lagi selama tiga atau empat hari, terhitung sejak 14 Januari atau 15 Januari 2013. Selain mogok, para pedagang daging siap menggelar aksi demonstrasi ke Istana Negara.

Isu dan tuntutan yang diusung para penjual daging masih sama: pemerintah dianggap gagal mengendalikan lonjakan harga daging sapi. APDI mencatat, harga daging sapi di tingkat pedagang saat ini rata-rata Rp 95.000 per kilogram. Adapun harga daging karkas berkisar Rp 68.000 per kg hingga Rp 70.000 per kg tergantung kualitas.

Harga daging sapi saat ini tak berubah, sejak para pedagang menggelar aksi mogok yang pertama, yaitu pada medio November 2012. Kala itu, pedagang menutup lapak mereka empat hari lantaran harga daging sapi melonjak di atas Rp 90.000 per kg.

Namun, demonstrasi kali ini bakal lebih besar dibanding November lalu. Sebab, selain melibatkan 12.000 anggota APDI se-Jabodetabek, demonstrasi akan diikuti para pekerja di rumah potong hewan (RPH) dan pengusaha penggilingan daging.

Ketua APDI, Asnawi, menilai kenaikan harga daging sapi saat ini sudah tidak wajar. Dibanding harga daging di Malaysia, harga daging Indonesia jauh lebih mahal. Di negeri jiran itu, harga daging sapi hanya Rp 55.000 per kg dan daging karkas Rp 25.000 per kg.

Rencana aksi demo dan mogok telah sampai ke telinga para pedagang. "Sejak lebaran tahun lalu sampai sekarang, harga daging sekitar Rp 95.000 per kg. Bahkan ada isu kalau akan naik lagi," tutur Udin, salah seorang pedagang daging sapi di pasar Palmerah Jakarta Barat.

Di saat para pedagang bersiap mogok, pemerintah mengklaim pasokan daging sapi untuk Jakarta dan sekitarnya aman selama Januari ini.
Edwardi, Ketua Forum Kepala Dinas Peternakan Seluruh Indonesia, menyatakan seluruh kepala dinas peternakan di wilayah sentra produksi sapi bersepakat memasok daging sapi untuk DKI Jakarta dan sekitarnya. Menurut dia, ketersediaan sapi di dalam negeri mencukupi.

Selama Januari 2013, kebutuhan daging sapi untuk DKI Jakarta dan sekitarnya mencapai 11.381 ton. Adapun suplainya seberat 16.118 ton. Jadi masih ada surplus 4.737 ton. Jika harga daging sapi saat ini masih naik, "Berarti suplainya tersendat," kata Edwardi.

Sarman Simanjorang, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta, menambahkan, rencana aksi mogok para pedagang daging adalah wajar. Menurut dia, saat ini telah terjadi penyusutan suplai pasokan sapi ke Jabodetak. Meski tak merinci, Sarman bilang, di pasar Senen dengan kebutuhan 8 ekor hingga 10 ekor per hari, "Kini suplainya hanya 5 ekor hingga 6 ekor per hari, kata dia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, menjelaskan para kepala dinas di daerah sentra produksi sapi akan bertemu dengan kepala dinas di DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk membicarakan pasokan sapi ke wilayah DKI dan Jabar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×