kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah alokasi impor sapi versi pengusaha


Selasa, 18 Desember 2012 / 08:15 WIB
Inilah alokasi impor sapi versi pengusaha
ILUSTRASI. Let's Fight Ghost, adalah drama horor Korea yang mengisahkan perburuan hantu di dunia manusia


Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pro kontra kebijakan impor sapi bakalan dan daging sapi terus bergulir. Para importir dan pengusaha penggemukan sapi menghitung kebutuhan impor daging sapi tahun depan lebih tinggi daripada alokasi yang telah ditetapkan pemerintah.

Joni Liano, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo), mengatakan, tingginya harga daging sapi saat ini tidak lepas dari ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan masyarakat. "Harga daging saat ini sebenarnya pada posisi saat Lebaran," ungkap dia.

Apfindo menghitung alokasi ideal impor daging sapi dan sapi bakalan pada 2013 adalah 118.000 ton. Perinciannya, 60% sapi bakalan dan sisanya 40% berupa daging beku.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengatakan, idealnya kuota daging sapi beku di 2013 sebanyak 60.000 ton. "Perhitungan ini dilatarbelakangi peningkatan wisatawan dan konsumsi masyarakat," ujar dia.

Kementerian Pertanian telah menetapkan alokasi impor sapi 2013 adalah 80.000 ton setara daging. Jumlah tersebut meliputi 48.000 ton daging atau setara 276.000 ekor sapi bakalan dan 32.000 ton berupa daging beku. Kuota impor tahun depan menyusut 13% dibandingkan alokasi impor 2012 yang mencapai 92.000 ton setara daging.

Ada empat perusahaan yang mendapatkan jatah impor sapi bakalan terbanyak pada tahun depan. Keempat perusahaan itu adalah PT Great Giant Livestock, PT Santosa Agrindo, PT Austasia Stockfeed, dan PT Agro Giri Perkasa. Setiap perusahaan tadi berhak mengimpor sapi bakalan sebanyak 10.000 ekor-14.000 ekor.

Pemerintah bertekad mewujudkan swasembada daging sapi pada 2014, bertepatan dengan tahun pemilihan umum. Demi mencapai target itu, pemerintah memangkas alokasi impor daging sapi secara drastis sejak tahun ini.

Menurut Apfindo, harga daging sapi bakalan lokal saat ini lebih tinggi dibandingkan harga sapi bakalan impor. Harga sapi bakalan lokal berkisar Rp 35.000 hingga Rp 37.000 per kg hidup. Adapun harga sapi bakalan impor sekitar Rp 32.000 per kg hidup.

Mahalnya harga sapi bakalan lokal tidak bisa dilepaskan oleh panjangnya rantai penjualan. Setidaknya, peternak tradisional sapi bakalan yang ingin menjual ternaknya harus melalui seorang perantara. "Walaupun harga sapi tinggi, bisa saja para peternak tersebut tidak menikmati hasilnya," papar Joni. Inilah Alokasi Impor Sapi Versi Pengusaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×