kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bauran EBT pada Tahun 2022 Bakal Menurun, Begini Penjelasan Kementerian ESDM


Selasa, 18 Januari 2022 / 19:05 WIB
Bauran EBT pada Tahun 2022 Bakal Menurun, Begini Penjelasan Kementerian ESDM
ILUSTRASI. Salah satu langkah strategis yang dilakukan PLN adalah pada 2030 akan mulai mengganti pembangkit-pembangkit tua yang subcritical.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam energy mix tahun 2022 diprediksi bakal menurun secara persentase ketimbang raihan tahun 2021.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengungkapkan, bauran EBT 2022 diprediksi akan mencapai 12,70% atau lebih rendah dari raihan tahun lalu. Per November 2021, bauran EBT mencapai 12,73%.

Rida menjelaskan, penurunan ini dikarenakan sejumlah pembangkit fosil akan mulai beroperasi pada tahun ini. "Kenapa turun? Karena tahun ini banyak penambahan pembangkit fosil. Secara kapasitas (EBT) naik tapi energy mix turun karena PLTU masuk," ungkap Rida dalam Konferensi Pers Kinerja 2021, Selasa (18/1).

Merujuk data Kementerian ESDM, per November 2021 energy mix masih didominasi batubara sebesar 65,93%, gas sebesar 17,48%, BBM (+BBN) sebesar 3,86% dan EBT sebesar 12,73%.

Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut Pasokan Batubara ke PLTU Membaik

Pada tahun ini, energy mix BBM (+BBN) ditargetkan sebesar 1,90%, Gas sebesar 16,70%, batubara sebesar 68,70% dan EBT sebesar 12,70%.

Rida melanjutkan, realisasi saat ini pun juga menjadi tantangan pasalnya pemerintah punya target untuk mencapai bauran EBT 23% pada 2025 mendatang.

Adapun, per Desember 2021 realisasi proyek 35 GW yang telah beroperasi komersil mencapai 365 unit dengan total kapasitas 11,26 GW. 130 unit lainnya dengan total kapasitas 17,78 GW masih konstruksi.

Lalu 37 unit dengan kapasitas 530 MW sudah berkontrak namun belum konstruksi, 23 unit dengan kapasitas 391 MW dalam tahapan pengadaan dan 284 unit dengan kapasitas 5,16 GW masih dalam tahap perencanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×