kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya logistik tinggi membuat daya saing industri perikanan rendah


Rabu, 14 Februari 2018 / 17:09 WIB
Biaya logistik tinggi membuat daya saing industri perikanan rendah
ILUSTRASI. Nelayan Memindahkan Ikan Laut


Reporter: Abdul Basith | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ongkos kirim sektor perikanan yang tinggi melemahkan daya saing produk perikanan. Ongkos kirim tersebut mahal dikarenakan sentra perikanan berada di Indonesia timur sementara industri berada di Indonesia barat.

"Biaya pengiriman dari Indonesia timur ke Jawa lebih mahal dari pengiriman ke luar negeri," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan
dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Budhi Wibowo kepada Kontan.co.id, Rabu (14/2).

Tingginya ongkos angkut mempengaruhi harga produk perikanan. Budhi bilang, pengaruh transportasi bisa menjadi besar dalam industri pengolahan ikan. Biaya ongkos angkut itu akan menjadi beban tambahan dalam produksi sehingga menaikkan harga. Hal tersebut dapat membuat daya saing produk perikanan Indonesia melemah.

"Biaya beban tinggi, daya saing kita menjadi berkurang," terang Budhi.

Pengaruh biaya pengangkutan besar bagi efektifitas industri. Budhi mencontohkan ongkos angkut Rp 2.000 per kilogram (kg) ikan utuh akan dikurangi rendemen fillet 35%, maka harga pokok penjualan fillet akan terkena biaya transportasi menjadi Rp 5.700 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×