kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bumi Sarana Migas buka suara soal rekaman Menteri Rini dan Sofyan Basir


Selasa, 01 Mei 2018 / 11:14 WIB
Bumi Sarana Migas buka suara soal rekaman Menteri Rini dan Sofyan Basir
ILUSTRASI. Menteri BUMN Rini Soemarno


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisruh bocornya rekaman pembicaraan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir terkait bagi-bagi fee proyek gas membuat pihak PT Bumi Sarana Migas buka suara.

Anak usaha Kalla Group tersebut bersama dua perusahaan Jepang menyatakan mengajak kerjasama Pertamina dan PLN untuk membangun infrastruktur proyek terminal regasifikasi LNG dengan kapasitas 500 juta kaki kubik per hari (mmscfd) di Bojonegara, Banten. Proyek ini menggunakan skema kerjasama pemerintah dan swasta (public private partnership/PPP).

Chief Executive Officer Kalla Group Solihin Kalla mengatakan, sejak tahun 2013 Bumi Sarana Migas menginisiasi Pertamian untuk membangun proyek infrastruktur terminal regasifikasi LNG. "Kerjasama ini murni business to business untuk mengantisipasi defisit gas di Jawa bagian Barat. Dalam skema kerjasama ini, Bumi Sarana Migas menyerahkan sepenuhnya offtaker LNG kepada Pertamina, namun dalam perjalannya PLN juga dilibatkan," ujarnya dalam keterangan pers Senin (30/4).

Solihin menambahkan, Bumi Saran Migas telah menawarkan kepemilikan saham kepada Pertamina dan PLN sebesar 15% dalam proyek pembangunan infrastruktur terminal regasifikasi LNG di Bojonegara.

Pembahasan saham tersebut dibahas sekitar akhir tahun 2016. Namun, hingga saat ini belum diketahui perkembangan soal penawaran kepemilikan saham kepada dua perusahaan pelat merah tersebut.

Menurut Solihin saat ini Bumi Sarana Migas menggenggam 50% saham, Tokyo Gas dan Mitsui sebesar 35%. Nah, "Sisanya 15% ditawarkan kepada Pertamina dan PLN di proyek. Bahkan, kami membuka kesempatan peningkatan kepemilikan saham BUMN hingga 25%. Jadi ini bukan soal bagi-bagi fee seperti yang diberitakan di banyak media," imbuhnya.

Solihin menjelaskan, proyek terminal regasifikasi LNG di Bojonegara itu merupakan gagasan Kalla Group yang kemudian menawarkan kerjasama ke Pertamina pada tahun 2013. Proyek ini akan dibangun dengan tingkat keandalan yang tinggi serta kompetitif dibanding terminal lain di Indonesia dan regional.

Untuk itu, kata Solihin, pada tahun 2013, Bumi Sarana Migas meminta Arie Soemarno, kakak kandung Rini Soemarno untuk bregabung sebagai koordinator senior di proyek LNG Bojonegara, Banten. "Penunjukan Pak Ari sebagai Kalla Group Senior LNG Project Coordinator didasarkan pada profesionalitas dan keahlian beliau yang sudah puluhan tahun menggeluti sektor LNG," jelasnya.

Sebelumnya, mantan Direktur Pertamina Elia Masa Manik menjanjikan akan meninjau ulang kerjasama dengan Pertamina dengan joint venture Bumi Sarana Migas, Tokyo Gas dan Mitsui. Namun, kata Solihin hingga kini belum ada update apapun dari hasil review tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×