Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cipta Mortar Utama (CMU), bagian dari Saint Gobain Group, meraih pertumbuhan penjualan tahun 2017 sekitar 50%.
“Kurang lebih 50%, saya rasa banyak yang menggunakannya karena mereka sudah mengenal mortal. Kita juga sudah mengedukasi konsumen sejak 10 tahun terakhir,” kata Anton Ginting Direktur Marketing Nasional di Jakarta, Senin (19/3).
Sementara itu, ia mengatakan pertumbuhan penjualan rata-rata hingga 10 tahun terakhir sekitar 15%. Namun dia enggan menyebutkan target penjualan untuk tahun 2018.
“Tidak bisa menyebutkan angka, kita masih melihat pertumbuhan tahun ini,” kata dia.
Meski demikian, ia optimistis pertumbuhan penjualan mortar tahun ini akan tetap tumbuh. Strategi yang dilakukan perusahaan untuk menaikkan penjualan yakni dengan mengoperasikan pabrik baru di Cikande Tangerang dan memperkuat jaringan di toko ritel.
“Kita akan mengedukasi pasar kita, supaya industri Indonesia tumbuh dengan baik sesuai perencanaan,” tutupnya.
PT Cipta Mortar Utama pertama kali memasuki pasar Indonesia dengan mengoperasikan pabrik mortar di Cibitung tahun 1996 dan kedua di Gresik pada 2008.
Setelah mengoperasikan pabrik di Gresik, pada 2011 Saint-Gobain Group masuk ke dalam kepemilikan saham PT Cipta Mortar Utama melalui anak perusahaan mereka, Saint-Gobain Weber.
Sepanjang 2016, perusahaan mencatat total pasar mortar instan di Indonesia sebesar 3,7 juta ton. Sebanyak 50% berasal dari segmen proyek konstruksi. Dengan kemampuan produksi sebanyak 600.000 ton per tahun, PT Cipta Mortar Utama (MU-Weber) mengklaim menguasai pasar lebih dari 25%.
Sampai dengan 2020, MU-Weber berencana membangun empat pabrik selanjutnya di Indonesia. Pabrik keempat direncanakan beroperasi dalam waktu dekat, sedangkan pabrik kelima, keenam dan ketujuh masing-masing akan berdiri pada 2018, 2019 dan 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News