kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak makerel kaleng bercacing, pengusaha kemasan kaleng cemas permintaan akan turun


Jumat, 06 April 2018 / 19:44 WIB
Dampak makerel kaleng bercacing, pengusaha kemasan kaleng cemas permintaan akan turun
Ikan makerel kaleng


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beredarnya kabar penemuan cacing parasit di dalam ikan makerel kemasan kaleng membuat ketidakpastian pada usaha kemas kaleng.

Halim Parta Wijaya, Ketua Asosiasi Pengusaha Kemas Kaleng Indonesia (APKKI) mengatakan dampaknya sangat besar. "Terutama untuk perusahaan pengalengan ikan dan nelayan penangkap ikan," kata Halim kepada Kontan.co.id, Jumat (6/4).

Menurutnya yang menjadi masalah adalah bangkai cacing pada ikan kaleng makerel. "Tetapi dengan kondisi dan informasi yang beredar saat ini , bisa membuat masyarakat berpersepsi ikan kaleng sarden itu tidak sehat dan berbahaya," tambahnya.

Halim menjelaskan jumlah ikan kaleng makerel sangat sedikit dibandingkan ikan kaleng sarden. Namun sejauh mana efek jangka panjangnya, Halim belum bisa memastikan.

"Akan muncul dampak bawaannya pada perusahaan kaleng dan perusahan pembuat plat timah (bahan baku kaleng)," pungkasnya.

Secara terpisah produsen penyedia bahan baku pembuat kaleng kemasan (tinplate), PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau sering disebut Latinusa ini belum merasa ada kendala. "Sementara ini customer kita yang memproduksi makanan kaleng tersebut belum memberikan konfirmasi apapun dan belum ada imbas terhadap penjualan kita," kata Investor Relation Latinusa, Wuri Wuryani kepada Kontan.co.id, Jumat (6/4)

Adapun saat ini emiten berkode saham NIKL ini masih memonitor efek dari temuan cacing pada makerel kaleng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×