Reporter: Asnil Bambani Amri, Bloomberg | Editor: Asnil Amri
TOKYO. Family Mart Co, toko ritel terbesar di Jepang berencana untuk meramaikan toko ritel di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Untuk menjalankan aksinya itu, Family Mart berencana untuk membuka 600 gerai di Indonesia dan Filipina.
Toko pengecer modern ini berniat memiliki 300 toko di setiap negara di Asia Tenggara pada tahun 2015. Selain itu, Family Mart berencana untuk memperluas jaringan tokonya yang saat ini berjumlah 10.700 toko di luar Jepang.
Sayangnya, Masaaki Kosaka, direktur operasi luar negeri Family Mart, enggan merinci lebih detail mengenai investasinya di Indonesia dan Filipina tersebut. Asal tahu saja, Family Mart saat ini bergabung dengan Lawson Inc dan Seven & I Holdings Co agar bisa tumbuh lebih cepat di Asia.
Ketertarikan Family Mart hadir di Asia Tenggara dipicu pertumbuhan ekonomi kawasan ini yang masih cemerlang. IMF baru-baru ini memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara ada pada angka 5,6%. Kondisi inilah yang membuat pemilik Family Mart tergiur, apalagi pertumbuhan ekonomi di negara basis pasar mereka Jepang, hanya tumbuh 2,3%.
"Meningkatnya golongan muda di Asia Tenggara akan meningkatkan kebutuhan belanja di toko modern, khususnya di Indonesia," kata Kosaka di Tokyo (19/1).
Saat ini, gerai Family Mart berjumlah 8.697 gerai di Jepang dan 10.782 gerai di Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Cina, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Mikihiko Yamato, salah seorang analis menilai, rencana ekspansi Family Mart itu sebagai cara jitu agar bisnis tetap tumbuh. "Mereka mengambil kesempatan jangka panjang dan akan melihat hasil dalam waktu sekitar delapan tahun."," kata Mikihiko Yamato analis di JI Asia.
Di Jepang, Family Mart menguasai 17% pangsa pasar dengan nilai transaksi 8,3 triliun yen. Agar bisa bertahan di Jepang, Family Mart mengalihkan pangsa pasarnya ke kelompok usia lebih tua, yakni 50 tahun dan 65 tahun, sesuai dengan jumlah penduduk Jepang yang didominasi golongan tua.
Berbeda dengan target pasar mereka di Indonesia dan Filipina, yang lebih banyak di dominasi kelompok rusia muda. "Rata-rata usia orang Filipina adalah 22 tahun, atau 23 tahun dan 27 tahun untuk Indonesia, sementara di Jepang usia rata-rata penduduknya 45 tahun," kata Kosaka.
Untuk itu, ia bilang. "Tidak ada alasan untuk tidak masuk pasar Indonesia dan Filipina," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News