kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Freeport dan Mahakam butuh duit Rp 140 triliun


Senin, 09 Oktober 2017 / 11:05 WIB
Freeport dan Mahakam butuh duit Rp 140 triliun


Reporter: Febrina Ratna Iskana, Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tempo tiga bulan Indonesia harus siap merobek dompet minimal sekitar Rp 140 triliun. Duit segede itu untuk membeli divestasi saham PT Freeport Indonesia dan transfer batasan maksimal hak partisipasi (PI) alias share down di Blok Mahakam. Saat ini kedua aset tersebut masih tarik-ulur.

Dalam divestasi saham Freeport, pemerintah ingin segera mengeksekusi, paling tidak perlu Rp 110 triliun. Sementara di Blok Mahakam, pemerintah harus mengongkosi investasi US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 33,25 triliun (kurs Rp 13.300 per dollar AS) untuk menjaga produksi Blok Mahakam. Pertamina berharap, menggandeng mitra, agar investasi yang dikeluarkan tidak dari kantong sendiri.

Terkait kedua kasus tersebut, Dosen Fakultas Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyarankan pengambilalihan Blok Mahakam dari Total EP bisa diterapkan pada Freeport. "Tahun 2021 Freeport diambil alih pemerintah (gratis), lalu diserahkan ke BUMN. Secara business to business, BUMN menawarkan saham maksimal 49% ke Freeport," kata dia, kepada KONTAN Minggu, (8/10).

Namun jika kontrak Freeport tidak diperpanjang, Indonesia akan menghadapi beberapa risiko, seperti arbitrase internasional. "Idealnya bermitra," ungkap dia.

Pasca Freeport menolak divestasi saham. CEO Freeport McMoran Richard Adkerson datang ke Indonesi. Menurut Riza Pratama, Jurubicara Freeport Indonesia, sang big boss sudah kembali ke Amerika dan belum ada kesepakatan. "Negosiasi masih dirundingkan," ungkap dia kepada KONTAN, Sabtu (8/10).

Di Blok Mahakam juga masih sengkarut. Kabar yang sampai KONTAN menyebutkan, Menteri ESDM Ignasius Jonan menolak sejumlah syarat yang diajukan Total EP & Inpex Corp, termasuk porsi dan nilai 39% saham Mahakam. Alhasil, Pertamina harus siap-siap menanggung seluruh investasi Blok Mahakam sebesar US$ 2,5 miliar.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (lihat infografis) juga menolak empat permintaan lain, Namun, Arcandra buru-buru membantah kabar Jonan menolak share down 39% Mahakam ke Total EP & Inpex Corp. Arcandra menyatakan, saat ia ke kantor Total EP di Prancis, keinginan menjadi mitra Pertamina masih sangat kuat. "Mereka menyampaikan tiga metode valuasi saham Mahakam sebelum masuk menjadi mitra," kata dia Jumat (6/10).

Nah, kabarnya valuasi Blok Mahakam mencapai US$ 3,8 miliar atau Rp 50,5 triliun. Namun, Total EP ingin ada perhitungan lain.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam menyatakan, hingga kini Total belum serius membahas share down. "Belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan Total atau Inpex," ujar Alam ke KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×