kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gaeki: Potensi ekspor kopi Indonesia masih besar


Rabu, 15 November 2017 / 19:36 WIB
Gaeki: Potensi ekspor kopi Indonesia masih besar


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) mencatat ekspor kopi ke Korea Selatan pada periode Januari-Agustus 2017 mengalami peningkatan sebesar 53,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor ini mencapai US$ 9,42 juta.

Melihat hal ini Ketua Umum Gabungan Eksportir kopi Indonesia (Gaeki) Hutama Sugandhi mengatakan ekspor kopi Indonesia ke Korea Selatan tersebut masih tergolong kecil. Pasalnya, sampai saat ini, Indonesia msih mengekspor kopi paling besar ke Amerika Serikat, Uni Eropa, serta Jepang.

"Indonesia mengekspor kopi ke Amerika Serikat sekitar 40% dari total ekspor kopi, Uni Eropa sekitar 35%, dan Jepang sekitar 15%. Jadi, Korea Selatan masih masuk kategori yang sangat kecil," ujar Hutama kepada Kontan.co.id, Rabu (15/11).

Hutama melanjutkan, Indonesia masih sangat berpotensi untuk meningkatkan jumlah ekspor kopi. Sayangnya, produksi kopi yang masih stagnan menghalangi hal tersebut.

Dia bilang, rata-rata produksi kopi nasional dalam setahun sebesar 665.000-700.000 ton dalam setahun, sementara ekspor kopi Indonesia rata-rata sekitar 400.000 dalam setahun.

"Ekspor kopi kita berada di angka 400.000-an karena permintaan domestik juga masih tinggi. Jadi produksi kita harus dibagi untuk ekspor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri," jelas Hutama.

Melihat hal ini, Hutama berpendapat pemerintah pun harus turut berupaya meningkatkan produksi kopi dalam negeri. Menurutnya, selama ini belum ada upaya peningkatan produksi kopi yang ditunjukkan oleh pemerintah.

Dia bilang, pemerintah berencana fokus membenahi sektor perkebunan di tahun mendatang, namun Hutama tidak mengetahui apakah pemerintah akan memberikan prioritas kepada komoditas kopi.

Menurut Hutama, semua jenis kopi Indonesia baik robusta dan arabica bisa diekspor. Bahkan, 75% dari produksi kopi nasional dihasilkan dari kopi robusta. Tak hanya berbentuk biji kopi, Indonesia juga sudah mengekspor produk-produk olahan kopi.

Dia pun mengatakan, Indonesia masih sangat berpeluang memperlebar pasar ekspornya mengingat kualitas kopi Indonesia yang cukup terkenal di mata dunia. Menurutnya, kualitas kopi yang baik tersebut diakibatkan lokasi Indonesia yang berada di kawasan yang subur.

Selain itu, wilayah Indonesia yang sangat beragam mengakibatkan masing-masing kopi di masing-masing daerah memiliki ciri khas tertentu.

Hutama menuturkan, Indonesia berpotensi mengekspor kopi ke negara-negara yang ada di Timur Tengah, Eropa Timur, dan China. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×