kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gudang PT Garam disegel, pasokan bisa tersendat


Jumat, 09 Juni 2017 / 11:29 WIB
Gudang PT Garam disegel, pasokan bisa tersendat


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Penyegelan gudang milik PT Garam yang terletak di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Gresik, Jawa Timur dikhawatirkan akan berdampak pada gejolak harga garam dalam negeri. Sebab gudang yang disegel menampung 75.000 ton garam yang sedianya digunakan untuk bahan baku industri garam skala besar dan kecil yang beroperasi di dalam negeri.

Direktur Utama PT Garam Ahmad Budiono mengatakan, pihaknya menyayangkan penyegelan yang dilakukan Tim Satuan Tugas Penanganan Pangan Pusat dan Kepolisian Daerah Jawa Timur ke gudang miliknya. "Kami hanya menjalankan penugasan yakni mengimpor bahan baku garam konsumsi dan itu yang kami lakukan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (8/6).

Dia mengklaim, dampak dari penyegelan gudang ini adalah distribusi bahan baku garam kepada industri akan terhambat. Dan hal ini bisa berakibat semakin tingginya harga garam di pasaran menjelang Lebaran tahun ini.

Terkait tudingan bahwa penyegelan Tim Satuan Tugas Penanganan Pangan Pusat dan Kepolisian Daerah Jawa Timur ke gudang PT Garam karena adanya penyelewengan penjualan garam impor untuk industri ke konsumsi, Ahmad enggan menjawab.

Penyegelan gudang milik PT Garam akan membuat industri skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) makin susah mendapatkan bahan baku garam. Hal ini dikhawatirkan oleh UD Rizky Mandiri yang bermarkas di Sidoarjo, Jawa Timur.

Direktur UD Rizky Mandiri Sukawi bilang, sebenarnya distribusi bahan baku garam dari PT Garam sudah terhambat sejak sepekan terakhir sebelum akhirnya kepolisian menyegel gudang. "Mulai hari ini kami terpaksa tidak bisa beroperasi karena stok bahan baku garam kosong," ujarnya.

Sebelumnya pihaknya sudah membeli 1.500 ton garam dari PT Garam sejak garam impor tersebut didatangkan dari Australia dan India. PT garam menjual garam ke industri dengan harga Rp 935 per kilogram (kg). Harga ini jauh lebih rendah daripada harga garam di pasaran yang tembus Rp 1.800 per kg.

Pasokan makin tipis karena saat ini panen garam dalam negeri gagal akibat curah hujan yang masih tinggi. Industri garam berharap pada Juli 2017 tidak ada lagi hujan tinggi sehingga panen garam terjadi. Sehingga baku garam dapat kembali dipenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×