kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga udang bisa menanjak 20% di awal 2013


Kamis, 27 Desember 2012 / 08:38 WIB
Harga udang bisa menanjak 20% di awal 2013
ILUSTRASI. Harga emas Antam turun Rp 5.000 menjadi Rp 929.000 per gram


Reporter: Handoyo | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Harga jual udang diprediksi meningkat 20% pada awal tahun depan. Alasannya, ada virus white spot syndrome yang melanda beberapa negara, antara lain Vietnam dan Malaysia sehingga pasokan terpengaruh.

Menurut Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI), Iwan Sutanto, akibat serangan virus tersebut produksi udang dunia menjadi berkurang dan otomatis harga terkerek naik. "Indonesia lebih diuntungkan karena tidak ditemukan virus tersebut," kata Iwan.

SCI menghitung, produksi udang dunia mencapai sekitar 3 juta ton per tahun. Jumlah ini setara dengan kebutuhan udang global. Dari jumlah tersebut, produksi udang dari Asia masih mendominasi yakni mencapai 60% dari total produksi. Sedangkan produksi udang Indonesia mencapai 400.000 ton hingga 450.000 ton per tahun.

Akibat serangan virus white spot syndrome, suplai udang global diperkirakan menyusut sebesar 20% dari total produksi. Iwan menambahkan, dengan tidak seimbangnya antara pasokan dan permintaan, harga udang ekspor cenderung meningkat.

"Setidaknya akan ada kenaikan harga udang untuk ekspor sebesar 20% pada awal tahun depan," kata Iwan. Sebagai perbandingan, harga udang size 50 saat ini berkisar Rp 50.000 hingga Rp 51.000 per kilogram (kg). Jadi, harga udang di awal 2013 berpotensi mencapai Rp 60.000 hingga Rp 61.200 per kg.

Saut Parulian Hutagalung, Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengakui ada serangan virus di beberapa negara produsen udang seperti Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia dan wilayah Amerika Selatan. "Tentu ini menjadi kesempatan bagi produsen udang Indonesia," kata Saut.

Untuk itu, menurut Saut, semua pihak perlu mengupayakan agar produksi udang dalam negeri pada kuartal keempat 2012 dan kuartal pertama tahun depan dalam kondisi bagus. Karena hanya bila produksi udang Indonesia bagus di dua kuartal tadi, produsen Indonesia dapat memanfaatkan peluang tersebut.

Sekadar informasi, kinerja ekspor produk perikanan Indonesia masih didominasi produk udang, tuna dan rajungan. Bahkan, produk udang masih mendominasi nilai ekspor perikanan yakni sekitar 40% dari keseluruhan ekspor.

Nilai ekspor produk perikanan tahun ini diproyeksikan hanya mencapai US$ 3,9 miliar. Jumlah tersebut meningkat 10,7% dibandingkan realisasi tahun lalu senilai US$ 3,52 miliar. Meski demikian, proyeksi nilai ekspor 2012 masih di bawah target ekspor yang senilai US$ 4,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×