kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga April, produksi batubara merosot 11%


Rabu, 13 Mei 2015 / 15:21 WIB
Hingga April, produksi batubara merosot 11%
ILUSTRASI. Yuk simak cara mendapatkan promo Mangkokku, nasabah Danamon bisa dapat cashback Rp 45.000!


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sepanjang Januari hingga April 2015 produksi batubara 130 juta ton. Volume tersebut 11,56% lebih sedikit ketimbang tahun lalu pada periode yang sama, sebanyak 147 juta ton.

Adhi Wibowo, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM merincikan, dari jumlah produksi 130 juta ton tersebut, volume perdagangan ekspor batubara mencapai 106 juta ton. "Sedangkan penjualan domestik sebanyak 24 juta ton," kata dia, Rabu (13/5).

Salah satu penyebab anjloknya produksi batubara nasional saat ini yaitu harga jual komoditas fosil tersebut kian terpuruk dari waktu ke waktu. Kementerian ESDM menetapkan harga batubara acuan (HBA) per Mei 2015 sebesar US$ 61,08 per ton, atau turun 5,3% ketimbang April sebesar US$ 64,48 per ton.

Bahkan, harga acuan tersebut anjlok sebesar 17% dibandingkan dengan HBA Mei 2014 yang ditetapkan sebesar US$ 73,6 per ton. HBA Mei tahun ini juga merupakan rekor terendah semenjak pemerintah menetapkan HBA pada awal 2009.

Menurut Adhi, harga acuan semakin turun lantaran pasar ekspor batubara di Australia yang sedang anjlok setelah kurangnya permintaan dari Jepang. Di samping itu, "Permintaan dari China dan India juga menurun karena banyaknya suplai batubara," jelasnya.

Untuk tahun 2015 ini, Kementerian ESDM memproyeksikan produksi mencapai 394,37 juta ton hingga 425 juta ton. Di mana, kewajiban domestic obligation (DMO) atau penjualan batubara domestik ditetapkan mencapai 92,3 juta ton dan dibebankan kepada 82 penambang batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×