kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indahnya ekspor Mayora Indah


Jumat, 30 Desember 2016 / 06:00 WIB
Indahnya ekspor Mayora Indah


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTa. PT Mayora Indah Tbk memastikan bisa menutup tahun 2016 dengan penjualan sekitar Rp 18 triliun. Proyeksi penjualan itu di atas target awal yang mereka canangkan yakni Rp 17,5 triliun. Penjualan sebesar Rp 18 triliun itu setara dengan pertumbuhan 21,46% dibandingkan dengan capaian penjualan tahun 2015.

Menurut laporan keuangan, Mayora Indah mencetak penjualan Rp 14,82 triliun pada tahun lalu. Penyundul target penjualan tahun 2016 adalah penjualan ekspor. Menurut catatan internal Mayora Indah, penjualan momentum Natal dan Tahun Baru di pasar mancanegara melonjak 15%-20%.

Informasi saja, Mayora Indah sudah menjamah 60 negara di lima benua. Beberapa di antaranya adalah China, Jepang, Australia, Inggris, Rusia, Nigeria, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Brasil. Performa penjualan ekspor di akhir tahun tersebut juga lebih baik ketimbang penjualan domestik.

"Pendapatan kami di akhir tahun ini terbantu di pasar ekspor," kata Komisaris PT Mayora Indah Tbk Hermawan Lesmana, kepada KONTAN, Rabu (28/12).

Namun catatan penjualan ekspor yang prima tak lantas mendorong Mayora Indah menambah negara tujuan ekspor tahun depan. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham MYOR di Bursa Efek Indonesia itu juga mempertahankan kontribusi pendapatan pada tahun ini.

Hingga 30 September 2016, penjualan lokal dan ekspor Mayora Indah, yakni Rp 7,47 triliun dan Rp 5,86 triliun. Dengan begitu, komposisi penjualan mereka adalah 56,04% penjualan lokal dan 43,96% penjualan ekspor.

Sementara total penjualan sekitar Rp 13,32 triliun. Kalau berdasarkan pembeli, mayoritas produk Mayora Indah terserap oleh PT Inbisco Niagatama Semesta, pihak berelasi. Nilai penjualan ke Inbisco Niagatama pada periode sembilan bulan tahun ini mencapai 53,34%. Kalau volume penjualannya mencapai 268.488 ton.

Ingin realistis

Lebih dari itu, Mayora Indah juga tak mematok target penjualan agresif. Target pertumbuhan penjualan tahun depan bahkan lebih kecil ketimbang realisasi pertumbuhan kinerja tahun ini, yakni 10%. Manajemen Mayora Indah beralasan, ingin realistis dengan kondisi perekonomian tahun depan.

"Tahun depan kami sadar perekonomian juga baru berangsur membaik," terang Hermawan. Supaya target pertumbuhan tersebut terpenuhi, Mayora Indah akan menggelar strategi penambahan produk baru.

Perlu diketahui, perusahaan dengan tagline "Satu lagi dari Mayora" tersebut memang rutin menelurkan produk baru saban tahun. Nah, produk baru yang akan rilis tahun depan merupakan kategori wafer, biskuit, kopi, gula dan makanan kesehatan. Karena masih dalam tahap persiapan, mereka menyimpan rapat detail aneka produk baru tadi.

Dalam wawancara KONTAN Agustus 2016, manajemen Mayora Indah menyebutkan niat untuk menggelontorkan dana sekitar US$ 75 juta. Duit tersebut untuk menambah fasilitas produksi pabrik Balaraja, Tangerang, Banten. Sumber dana investasi berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Penambahan fasilitas produksi akan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 20%. Mayora Indah akan memulai pembangunan tahun depan. Lalu target operasional pabrik tahun 2018.

Sementara tahun ini Mayora Indah membenamkan investasi US$ 50 juta. Duit yang berasal dari dana belanja modal alias capital expenditure (capex) tersebut untuk menambah kapasitas produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×