kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,53   -6,82   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah program prioritas Jonan-Arcandra


Rabu, 26 Oktober 2016 / 15:17 WIB
Inilah program prioritas Jonan-Arcandra


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Hampir dua minggu Ignasius Jonan menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bersama Arcandra Tahar yang menjadi Wakil Menteri ESDM, Jonan telah menyusun sejumlah program prioritas hingga akhir tahun 2016.

Jonan menyebut, prioritas pertama yang akan diselesaikan dalam tiga bulan ke depan adalah hilirisasi minerba. Selain itu, duet Jonan-Arcandra juga memprioritaskan penyelesaian revisi PP 79/2010 terkait cost recovery.

Untuk masalah hulu migas, Jonan berjanji menyelesaikan sejumlah proyek migas yang terhambat seperti Blok Masela dan Blok East Natuna. "Blok Mahakam kan sudah selesai kemarin. Masela dan East Natuna ini prioritas sesuai arahan Presiden," kata Jonan dalam acara "Bincang Santai bersama Media" pada Rabu (26/10).

Untuk program di hilir migas, Jonan memastikan akan menjalankan program BBM satu harga. Dia menyebut, program BBM satu harga ini harus sudah berjalan pada Januari 2017.

Jonan juga memastikan harga gas untuk konsumen akhir pada akhir tahun ini akan lebih kompetitif. Bahkan, katanya, harga gas di Indonesia harus lebih kompetitif dibandingkan negara-negara Asia Tenggara dan di negara-negara yang tidak memiliki sumber gas. " Negara yang tidak punya gas bisa jual gas dengan harga yang lebih murah, ini lucu," tuturnya.

Selain itu, Jonan juga akan fokus pada proyek pembangunan kilang. Diharapkan ke depan, akan lebih banyak kilang yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Saya harap Pertamina (bangun kilang). Kalau Pertamina belum cukup, kami cari swasta," imbuh nya.

Di samping itu, Jonan juga akan memprioritaskan megaproyek 35.000 megawatt (MW) termasuk pembangunan transmisi dan gardu induk. Hingga saat ini, menurutnya, baru 1% dari megaproyek 35.000 MW yang sudah masuk dalam tahap commercial operation date (COD), sebesar 24% masih dalam tahap konstruksi, dan 24% dalam tahap power purchasing agreement (PPA) dan baru akan memulai konstruksi.

"Jadi 18.000 untuk powerplan. Kalau transmisi 8% sudah jalan, konstruksi sudah 40% lebih," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×