kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jonan dituntut kembalikan kinerja KESDM


Sabtu, 15 Oktober 2016 / 20:26 WIB
Jonan dituntut kembalikan kinerja KESDM


Sumber: Kompas.com | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Mantan Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu mengatakan, meski belakangan ini Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) sering gaduh, sejatinya di tahun pertama saat dipimpin Sudirman Said telah memiliki prestasi bagus.

Menurut Said, prestasi yang berhasil diukir Kementerian ESDM saat itu adalah berhasil membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Kehadiran anak perusahaan PT Pertamina itu justru dianggap membuat sistem perminyakan di Indonesia menjadi tidak efisien.

"Saya rasa tata kelola migas (minyak dan gas) serta pertambangan di Indonesia akan lebih baik saat ini," kata Said dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/10).

Said mengatakan, tugas utama Ignasius Jonan, Menteri ESDM yang baru, ialah mengembalikan irama kerja kementeriannya menjadi seperti saat tahun pertama Sudirman bekerja. Said mengaku saat itu Kementerian ESDM memiliki tekad dan strategi yang kuat untuk mewujudkan tata kelola migas dan pertambangan yang bagus.

Apapun yang menghalang, seperti Petral yang meski memiliki dukungan politik besar, bisa dibubarkan. "Saat ini, Kementerian ESDM punya peluang untuk kembali memberantas mafia migas dan pertambangan. Pasalnya, Jonan merupakan orang yang tak kenal kompromi dengan mafia dan itu harus dimanfaatkan dengan baik," kata Said.

Presiden Joko Widodo melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM yang baru dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM pada Jumat kemarin. Menurut Jokowi, alasan utama penunjukan keduanya adalah alasan manajerial. "Ini isu manajemen, jangan ditarik ke isu-isu personal dan politik," kata Jokowi.

(Rakhmat Nur Hakim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×