kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Istaka Karya membidik kontrak baru Rp 4 triliun


Selasa, 13 Maret 2018 / 05:53 WIB
Istaka Karya membidik kontrak baru Rp 4 triliun
ILUSTRASI. Kerjasama Istaka Karya dan CCEED


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Istaka Karya (Persero) menargetkan kontrak baru senilai Rp 4 triliun pada tahun ini. Target perusahaan kontruksi tersebut hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi kontrak baru tahun lalu sebesar Rp 2,2 triliun.

Demi memenuhi target, Istaka Karya berencana rajin menggandeng mitra bisnis. Pilihan perusahaan pelat merah itu adalah mitra yang memiliki pendanaan kuat dan kemampuan teknologi yang mumpuni.

Bentuk kerjasama terbaru antara Istaka Karya dengan mitra bisnis terjalin pada Senin, 12 Maret 2018 kemarin. Istaka Karya dan BUMN China bernama China Construction Eighth Engineering Division Corp. Ltd. (CCEED) meneken nota kesepahaman kerjasama.

Nilai kontrak kerjasama mencapai lebih dari Rp 2 triliun. "Yang sudah kami bicarakan adalah kerjasama membidik proyek yang bersifat turnkey, salah satunya proyek yang dilelang pemerintah dengan skema avaiblity payment yaitu dua paket jalan nasional di Sumatera dan satu paket di Wamena," terang Widi Suharyanto, Direktur PT Istaka Karya (Persero), Senin (12/3).

Istaka Karya yakin, pendanaan kuat CCEED mampu mendukung proyek turnkey dengan sistem availibility payment.

Maklum, dengan skema itu kontraktor baru akan mendapatkan pembayaran dari pemerintah setelah proyek selesai. Itu pun pembayaran dengan cara mencicil dalam kurun waktu 10-15 tahun.

Adapun CCEED kepincut dengan jumlah penduduk Indonesia yang menjanjikan potensi pasar besar. "Lewat kerjasama dengan Istaka Karya, kami ingin menggarap peluang yang ada dengan kemampuan yang kami punya," tutut Steven Li, Representatif CCEED dalam kesempatan yang sama.

Setelah dengan CCEED, selanjutnya Istaka Karya mengawal kerjasama dengan mitra bisnis lain. Tanpa menyebutkan identitas calon mitra, Sigit Winarto, Direktur Utama PT Istaka Karya (Persero) mengatakan ada penjajakan dengan kerjasama dengan perusahaan lokal.

Cakupan kerjasama proyek Istaka Karya nanti masih seputar sektor infrastruktur. Misalnya saja konstruksi jalan, jembatan, jalan tol dan bandar udara (bandara).

Tak cuma mengejar target kontrak baru, Istaka Karya juga melecut kinerja. Mereka berharap aneka kontrak baru tahun ini bisa menopang target pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun dan laba bersih sekitar Rp 230 miliar.

Asal tahu, Istaka Karya tak mau hanya berkutat dalam bisnis konstruksi. Perusahaan tersebut mulai mempersiapkan rencana investasi dalam bisnis properti. Kebetulan, Istaka Karya memiliki lahan seluas sekitar 10 hektare (ha)-15 ha yang siap untuk dikembangkan. Lokasinya tersebar di Bekasi, Citeureup, Cirebon dan Bali.

Namun, Istaka Karya baru akan merealisasikan bisnis properti pada tahun 2019. "Kami memiliki rencana di road map kami untuk masuk ke properti untuk mengoptimalisasikan aset yang ada," tutur Widi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×