kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Istaka Karya targetkan kontrak baru Rp 4 triliun tahun ini


Senin, 12 Maret 2018 / 18:03 WIB
Istaka Karya targetkan kontrak baru Rp 4 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Kerjasama Istaka Karya dan CCEED


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Istaka Karya (Persero) terus mempersiapkan diri untuk berkembang dan tumbuh sejajar dengan perusahaan konstruksi pelat merah lainnya. Salah satu langkah yang dilakukan perusahaan ini adalah dengan menggandeng partner untuk memperkuat kemampuan keuangan dalam membidik proyek-proyek.

Tahun ini, Istaka Karya menargetkan bisa mengantongi kontrak baru sebesar Rp 4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 81% dibanding pencapaian perusahaan tahun 2017 yaitu sebesar Rp 2,2 triliun.

Sigit Winarto, Direktur Utama Istaka Karya mengatakan, pihaknya masih akan fokus membidik proyek-proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan, jalan tol, bandara dan lain-lain. "Kami adalah kontraktor yang fokus menggaap proyek-proyek infrastruktur," katanya di Jakarta, Senin (12/3).

Menurut Sigit, kontraktor harus memiliki kemampuan keuangan yang besar untuk bisa membidik proyek-proyek bernilai besar terutama proyek infrastruktur. Oleh karena itu, Istaka Karya akan terus melakukan kerjasama dengan pihak lain yang memiliki kemampuan keuangan dan juga teknologi agar bisa menggarap proyek besar.

Istaka Karya akan bekerjasama dengan perusahaan milik pemerintah Republik Rakyat China, China Construction Eighth Engineering Division (CCEED) Corp. Ltd untuk meningkatkan kemampuan dalam mengincar kontrak-kontrak baru. Keduanya menekan nota kesepahaman kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin (12/3).

Melalui kerjasama strategis tersebut, kedua perusahaan akan menjajaki pengembangan sejumlah proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Saat ini ada tiga paket pekerjaan jalan nasional yang akan mereka bidik, dua di Sumatera dan satu paket di Wamena. Nilai proyek tersebut diperkirakan lebih dari Rp 2 triliun.

Selain dengan CCEED, Istaka Karya juga akan terus menjajaki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal. "Kalau dari asing memang baru akan melakukan kerjasama dengan CREED, tetapi di dalam negeri, kami melakukan penjajakan kerjasama juga dengan beberapa perusahaan lokal," kata Sigit.

Selain menggeluti bisnis konstruksi, Istaka Karya juga akan mulai mempersiapkan diri untuk berinvestasi di bisnis properti. Pasalnya, perusahaan memiliki sejumlah lahan yang siap untuk dikembangkan di beberapa lokasi.

Direktur Istaka Karya Widi Suharyanto mengatakan, perusahaan memiliki sekitar 10 hektare (ha) sampai 15 ha lahan yang siap untuk dikembangkan yang terletak di lima lokasi seperti Bekasi, Citeurep, Cirebon, dan Bali. "Kami memiliki rencana di road map kami untuk masuk ke properti untuk mengoptimalkan aset yang ada. Kemungkinan pengembangan properti akan kami mulai tahun depan," kata Widi.

Dengan strategi yang telah dipersiapkan, Istaka Karya optimistis akan terus mengalami pertumbuhan. Tahun ini, perusahaan menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun dan laba bersih sekitar Rp 230 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×