kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jerman investasi geothermal Rp 7 triliun


Selasa, 17 September 2013 / 14:44 WIB
Jerman investasi geothermal Rp 7 triliun
ILUSTRASI. Menjelang Lebaran, banyak umat Islam yang mulai membagikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Jerman menandatangani comprehensive agreement berupa kerjasama finansial dan teknis terkait proyek geothermal. Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Pjs Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Robert Pakpahan, Deputi bidang Pendanaan Bappenas Wisma Adi Suryabrata dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia George Witschel pada hari Senin (17/9) di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta.

Menurut Robert, nilai kerjasama yang telah disepakati oleh kedua negara mencapai EUR 458 juta, atau setara dengan Rp 7 triliun. Dari total nilai pinjaman itu, sebanyak EUR 400 juta akan berupa pemberian fasilitas pinjaman, yang bisa digunakan untuk pengembangan geothermal dan solid waste management system.

Pemerintah  saat ini masih menyeleksi proyek apa saja yang akan dilaksanakan dari dana tersebut. "Kerjasama yang ditandatangani kali ini baru langkah awal, nanti akan dilanjutkan dengan perjanjian yang lebih teknis bila proyeknya sudah diputuskan," kata Robert.

Sedangkan menurut Wismana,  salah satu proyek yang pasti akan mendapatkan bantuan dana pinjaman adalah proyek geothermal di Seulawah, di Aceh. Pasalnya proyek geothermal ini sudah dirintis Indonesia dengan Jerman sejak 2010 lalu.

George Witschel menambahkan, dipilihnya Indonesia sebagai penerima dana hibah dikarenakan Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan industri geothermal. Indonesia juga dinilai memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mendukung. Menurut George saat ini ada beberapa daerah yang potensial dan memenuhi kualifikasi yang di inginkan oleh Jerman.

Sedangkan sisan dana dari geothermal, yang sebesar EUR 58 juta akan digunakan untuk bantuan teknis. Seperti program mitigasi perubahan iklim dan membuat proyek percontohan pengelolaan hutan, serta mengurangi emisi karena degradasi hutan.

Dana hibah ini juga akan digunakan untuk pembangunan ekonomi di daerah, dan proses reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi, penguatan hak perempuan dan desentralisasi.

Rencananya pada 13 November mendatang, Indonesia dan Jerman akan kembali bertemu untuk membahas kelanjutan investai penggunaan dana hibah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×