kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemarau panjang, panen tembakau membaik


Senin, 10 Oktober 2011 / 15:37 WIB
Kemarau panjang, panen tembakau membaik
ILUSTRASI. Promo piknik ke Ancol, Dufan dll Desember 2020, harga murah mulai Rp 50.000


Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ekspor tembakau tahun ini diprediksi akan meningkat tipis 0,3% dibanding tahun lalu. Kemarau panjang sepanjang tahun ini membuat hasil tembakau membaik.

Abdus Setiawan, Ketua Umum Asosiasi Petani tembakau Indonesia (APTI) mengungkapkan, tahun ini produksi tembakau bisa mencapai 165.000 ton per tahun atau meningkat sekitar 31% dari produksi tahun sebelumnya yang mencapai 160.000 ton per tahun. “Sampai akhir tahun ini, sisa stok panenan masih tersisa 20% lagi,” ujarnya.

Meskipun mengalami peningkatan, namun Abdus bilang jika produksi pohon tembakau belum maksimal. Ia menghitung, 1 hektare (ha) lahan produksinya masih di bawah 1 ton. Padahal idealnya produksi pohon tembakau bisa lebih dari itu.

Di madura, untuk 1 ha lahan hanya bisa memproduksi rata-rata 7 kuintal tembakau, sedangkan di Jember produksinya sekitar 900 kilogram (kg). Adapun luas lahan perkebunan tembakau tanah air saat ini mencapai 200.000 ha.

Seiring dengan semakin membaiknya cuaca, Budidoyo, Sekretaris Jenderal APTI optimistis jika hasil panen tembakau tahun ini meningkat hingga dua kali lipat dari produksi tahun lalu.

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor tembakau Indonesia pada Agustus 2011 sebesar US$ 53,89 juta, turun 19,96% dari ekspor sebulan sebelumnya yang mencapai US$ 67,33 juta.

“Penurunan nilai ekspor itu karena permintaan yang cenderung berkurang, selain itu masa puncak panen juga belum berlangsung,” katanya.

Harga tembakau turun

Meskipun produksi meningkat, namun harga jual tembakau cenderung menurun dibandingkan bulan lalu. Abdus mencatat, harga tembakau kasturi saat ini berkisar Rp 40.000 per kg, padahal pada bulan kemarin bisa lebih dari Rp 40.000 per kg. Harga tembakau tingkat C dan D yang sebelumnya bisa mencapai Rp 90.000-Rp 100.000 per kg, kini harganya turun menjadi Rp 50.000-Rp 60.000 per kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×