kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Produksi tembakau membaik namun belum normal


Minggu, 18 September 2011 / 17:03 WIB
Produksi tembakau membaik namun belum normal
ILUSTRASI. ilustrasi pensiun. KONTAN/Muradi/2016/10/13


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can


JAKARTA. Produksi tembakau tahun ini membaik berkat kemarau panjang. Produksi tembakau naik 28,5% bila dibandingkan tahun lalu.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tembakau Indonesia mengatakan, produksi tembakau naik karena intensitas curah hujan rendah. Alhasil, dia bilang, cuaca kering memudahkan petani menggenjot produksi tembakau.

Direktur Tanaman Semusim Kementerian Pertanian Agus Hasanuddin mengatakan, cuaca kering akan terjadi hingga bulan ini. Hal ini sesuai dengan perkiraan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika.

Namun, dia melihat, beberapa daerah penghasil tembakau sudah mulai terjadi hujan. "Kalau masih ada hujan tak akan berbeda dengan tahun lalu," ujar Agus. Tahun ini, Kementerian Pertanina menargetkan produksi tembakau sebesar 182.000 ton.

Kendati demikian, Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Abdus Setiawan bilang, produksi tembakau belum mencapai target rata-rata dalam kondisi normal yang sebesar 165.000 ton hingga 170.000 ton. Saat ini, produksi tembakau baru mencapai 148.500 ton hingga 153.000 ton.

Abdus menjelaskan produksi tembakau belum normal karena lahan dan kekurangan modal. Dia mengatakan, produksi tembakau membutuhkan luas areal sebesar 200.000 hektare sedangkan saat ini hanya sebesar 180.000 hektare. "Minimnya lahan karena hama dan petani banyak yang kesulitan modal akibat gagal panen tahun kemarin sehingga banyak yang mengerem laju produksinya," jelas Abdus.

Harga tembakau juga bervariasi. Abdus mengungkapkan, harga tembakau di beberapa daerah naik. "Namun ada juga yang naik," tukasnya.

Ia mencontohkan di daerah Probolinggo. Sebelum lebaran, harga tembakau di wilayah Probolinggo mencapai Rp 45.000 per kg. Harga ini bergerak turun. Pada akhir Agustus, harga tembakau turun menjadi Rp 40.000 per kg. Saat ini, harga tembakau di Probolinggo bahkan hanya sekitar Rp 37.000 per kg.

"Kami masih mencari penyebabnya kenapa harga bisa jatuh. Di wilayah lain seperti Temanggung, Jember dan Bondowoso harga tembakau naik," tandas Abdus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×