Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) menargetkan laba bersih tahun ini bisa mengalami peningkatan sebesar 80%. Direktur SURI Engel Stefan menjelaskan, target tersebut dianggap realistis untuk dapat direalisasikan hingga akhir tahun 2024. Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat laba bersih SURI bakal mengalami peningkatan hingga 80% di penghujung tahun ini.
Pertama, faktor dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi perusahaan karena, basis bisnis SURI adalah ekspor.
Kedua, kondisi geopolitik yang saat ini tensinya mengalami peningkatan sehingga membuat beberapa negara menyetok pasokannya. Ketiga, harga permintaan yang naik akibat dari kondisi geopolitik yang semakin intens.
“Yang kita lihat dari 3 faktor tadi. Dan tahun ini, SURI lebih mengejar ke target profit (laba bersih) dibandingkan dengan revenue (pendapatan),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5).
Baca Juga: Pendapatan Surya Semesta (SSIA) Naik 13,8% Jadi Rp 1,09 tTriliun Per Kuartal I-2024
Engel menambahkan, di sepanjang tahun ini perseroan melihat ada sentimen yang dapat menghambat bisnis perusahaan. Salah satunya yakni, meningkatnya permintaan bahan baku karet di dalam negeri untuk industri otomotif dibandingkan sektor kesehatan.
“Mengantisipasi hal tersebut, manajemen telah menyiapkan mesin baru yang didapat dari hasil IPO kemarin untuk dapat mengejar produksi sarung tangan,” pungkasnya.
Adapun, di akhir tahun 2024 ini SURI menargetkan produksi sarung tangan sebesar 800 juta hingga 1 miliar sarung tangan. Angka tersebut mengalami kenaikan 62,5% jika dibandingkan dengan produksi tahun lalu.
“Tentu, untuk produksi sarung tangan hingga akhir tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan yang sangat signifikan”, tutupnya.
Baca Juga: Hingga Kuartal I 2024, Midi Utama Indonesia (MIDI) Telah Serap Capex Rp 344 Miliar
PT Maja Agung Latexindo Tbk juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 yang digelar pada Rabu (15/5) di Jakarta.
Dalam agenda RUPST tersebut diputuskan, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2023 digunakan sebagai laba ditahan. Perseroan juga tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News