Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Microsoft melihat potensi pasar bisnis digital di Indonesia masih cukup besar. Dengan populasi yang besar dan perkembangan bisnis digital yang pesat, Indonesia dinilai sangat menarik. Apalagi, studi IDC Microsoft menyatakan bahwa produk dan layanan digital akan menyumbang 40% dari PDB Indonesia pada 2021 mendatang.
Cloud and Enterprise Business Group Lead PT Microsoft Indonesia Yos Vicenzo mengatakan, pasar Indonesia sangat potensial, sebab, saat ini penggunaan cloud di Indonesia cenderung masih baru. Dengan jumlah populasi yang besar maka pasar Indonesia diprediksi bisa bertumbuh signifikan.
"Market size Indonesia (besar), jumlah penduduk Indonesia dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand itu jauh lebih besar, sedangkan adopsinya sebenarnya di Indonesia lebih kecil dibandingkan mereka. Jadi kami lihat potensinya ke situ," ujar Yos kepada KONTAN, Kamis (26/4).
Perusahaan juga meyakini bisa kompetitif dalam persaingan untuk pasar Indonesia. Sebab, outlook bisnis digital di Indonesia masih bertumbuh cukup baik, salah satunya dengan kehadiran unicorn digital, seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia.
"Kami melihat memang pemain banyak ya, tetapi kami melihat growth yang signifikan. Data IDC bisa dipakai, bahwa pada 2021, bisnis digital (akan mencapai) US$ 22 miliar dari PDB kita. Komponen cloud itu bagian dari itu dan potensinya masih sangat besar," lanjut Yos.
Alex Budiyanto, Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) menyampaikan, saat ini, sudah ada 15 hingga 20 perusahaan provider cloud lokal. Jumlah tersebut di luar provider global seperti Microsoft. Dengan potensi pasar yang besar para pemain perlu melakukan edukasi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
