kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moratorium sawit tunda ekspansi industri 2 tahun


Kamis, 02 November 2017 / 18:58 WIB
Moratorium sawit tunda ekspansi industri 2 tahun


Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Instruksi presiden mengenai penundaan ekspansi perkebunan kelapa sawit akan dilakukan selama dua tahun.

"Inpres penundaan sementara perluasan lahan bukan selamanya hanya 2 tahun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat kenferensi pers, Kamis (2/11).

Selama dua tahun tersebut, Darmin bilang akan mewajibkan industri melaporkan pembelian kelapa sawit. Hal itu untuk melihat penerapan kebijakan 20% lahan industri merupakan keejasama dengan petani rakyat.

Darmin juga menginginkan industri sawit di Indonesia transparan. Keterbukaan stok tersebut akan mempengaruhi harga minyak sawit. Selain itu juga dapat memperbaiki citra sawit Indonesia.

Penundaan juga dinilai Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono akan membuat kemitraan dengan petani rakyat meningkat. "Saat ini yang memungkinkan untuk meningkatkan produksi adalah kerjasama dengan petani rakyat," terang Joko.

Kebutuhan global untuk minyak sawit terus bertambah. Joko bilang, Indonesia harus mengambil kesempatan tersebut. Guna meningkatkan produktifitas minyak sawit ketika tak bisa dilakukan ekspansi maka yang akan dilakukan adalah mengembangkan kerjasama dengan petani rakyat.

Komoditas minyak sawit mengalami tekanan dari berbagai pihak. Sebelumnya Biodiesel asal Indonesia dikenai Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) oleh Amerika sebesar 50,71%. Penerapan itu dinilai Joko berkaitan dengan isu perdagangan.

Selain itu juga terdapat pnambahan bea masuk dua kali lipat oleh India. Joko bilang pihak pemerintah Indonesia telah melakukan pertemuan dengan Amerika karena merupakan perjanjian dagang amtar kedua negara.

Guna memperbaiki penjualan sawit, Joko menyarankan untuk membuka pasar baru yang lebih luas. Sebelumnya Indonesia telah memasukkan minyak sawit ke pasar-pasar baru seperti Pakistan dan Afrika Selatan.

Industri juga meminta kemudahan dalam investasi. Hal tersebut berkaitan dengan peraturan yang menghambat perkebunan sawit.

Ketiga adalah perkuatan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). ISPO dinilai dapat meningkatkan kepercayaan terhadap produk minyak sawit Indonesia.

ISPO mengedepankan pengembangan kebun sawit berkelanjutan. Oleh karena itu sertifikat ISPO dinilai dapat membantah isu kerusakan lingkungan yang selama ini digaungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×